Perluasan Tes PCR di Pangandaran Terkendala Biaya

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata meminta tes PCR atau Polymerase Chain Reaction dan antigen diperluas. Namun ada banyak kendala untuk memaksimalkan testing tersebut. Salah satunya adalah mahalnya biaya pemeriksaan PCR.

Jeje mengatakan, untuk satu kali pemeriksaan saja butuh anggaran sekitar Rp1 juta. Dan itu harus ditanggung oleh Pemkab. Dirinya mengaku ingin memperluas tes PCR, tapi mahal.

“Selain kendala anggaran, respons masyarakat untuk menjalani tes juga tergolong minim. Istilah takut ‘dicovidkan’ kerap diutarakan masyarakat,” kata Jeje usai memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Alun-alun Paamprokan.

Jeje menuturkan, kondisi yang terjadi saat ini Pemkab Pangandaran fokus pada tracing kontak erat dan pemeriksaan di ruang publik secara acak. Selain itu pemanfaatan tes swab antigen juga dimaksimalkan lantaran akurasinya bagus.

Baca juga:  Kadinkes Pangandaran Sebut Ketersediaan Alkes di RSUD Pandega Baru Capai 80%

“Idealnya dalam satu minggu 5% penduduk diperiksa tes PCR. Jika dipersentasekan untuk Kabupaten Pangandaran harus sekitar 20.000 orang yang diperiksa setiap minggu. Itu artinya butuh anggaran Rp20 miliar seminggu,” tuturnya.

Jeje menyebutkan, tren kasus konfirmasi positif Covid-19 pasca lebaran sempat naik meski sekarang sudah mulai turun. Pangandaran pernah terjadi 100 kasus positif Covid-19 dalam seminggu, namun tingkat kesembuhan pasien cukup bagus.

“Sekarang tercatat jumlah pasien Corona yang dirawat di RSUD Pandega Pangandaran sebanyak 11 orang. Sedangkan 28 pasien lainnya menjalani isolasi mandiri,” sebutnya. (R001/smf)