BERITA ruber.id – Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir meminta santri santriwati lulusan Pondok Pesantren (Ponpes) Ulumul Qur’an Al-Mustofa untuk terus belajar dan mengimplementasikan nilai-nilai Alquran.
Bupati Dony menyampaikan pesan ini saat menghadiri Wisuda Hafiz III Ponpes Ulumul Qur’an Al-Mustofa. Di Lebakcara Indah, Desa Citali Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Minggu (19/12/2021).
“Meski sudah wisuda, terus pertahankan bacaan dan hapalan Alqurannya.”
“Lebih dari itu, apa yang kita hapal itu pahami dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berilmu amaliah, beramal ilmiah,” ujarnya.
Dony mengatakan, pesantren merupakan salah satu pendidikan yang tepat dan membawa misi penting. Untuk memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai qurani.
Oleh karena itu, Dony memberikan apresiasi kepada keluarga besar Ponpes Ulumul Qur’an yang telah menjadi bagian solusi.
Memberikan kemanfaatan dalam membina akhlaq dan moral masyarakat. Khususnya, dalam menyiapkan generasi qurani dengan mendidik santrinya menjadi hafiz hafizoh.
“Terima kasih atas kerja kerasnya selama ini. Sejak tahun 2010 hingga saat ini, berkembang maju.”
“Saya meyakini ini wujud dari keikhlasan dan istiqomah serta kebulatan tekad. Dalam membina umat, sehingga berbuah seperti ini,” ucapnya.
Pemkab Sumedang Dukung Perkembangan Pesantren
Pemkab Sumedang, kata Dony, akan terus mendukung terhadap perkembangan pesantren.
Dony jugamengaku, merasa surprise dengan perkembangan Ponpes Ulumul Qur’an Al- Mustofa.
Karena menurutnya, pesantren ini berkembang dengan sangat pesat.
“Kami akan terus men-support pesantren agar terus berkembang.”
“Pesantren ini masuk green pesantren, alamnya hijau dan bagus. Saya merasa cukup surprise.”
“Isya Allah, tahun depan kami akan berikan bantuan kobong atau kelas baru,” ucapnya.
Pesantren Gembleng Santri Menjadi Penghapal Alquran
Sementara, Pimpinan Ponpes Ulumul Qur’an Al-Mustofa KH Asep Mustofa Kamal menyampaikan, ada 128 santri penghafal Alquran di Ponpes Ulumul Qur’an Al-Mustofa.
Dari 128 santri, kata Asep, ada 17 santri sudah hapal 30 juz, 48 santri hapal 10 juz.
Sedangkan sisanya, sebanyak 63 santri khatam binnadlor (Sambil melihat) dan bil ghoib (di luar kepala).
“Putra-putri yang kami gembleng menjadi hafiz hafizoh ini menjadi investasi akhirat.”
“Untuk itu, saya berpesan para santri terus murojaah, agar hapalannya tidak lupa,” tuturnya.
Asep menjelaskan, tempat berdirinya pesantren 10 tahun yang lalu, hanyalah deretan kebun bambu yang tidak ada akses jalan untuk orang dan kendaraan.
Namun seiring waktu, kini berkembang dengan jumlah santri yang ada saat ini sebanyak 500 orang.
“Alhamdulillah, jumlah santri yang ada sekarang sebanyak 500 orang. Santri yang masuk kami seleksi dengan ketat.”
“Kami (Pesantren) melihatnya dari kemampuan mereka dalam membaca Alquran,” sebut Asep.
Penulis/Editor: R003