EKBIS  

Kreasi Warga Pangandaran, Limbah Batok Disulap Jadi Barang Berharga

PERAJIN limbah batok kelapa asal Kabupaten Pangandaran Asep Ali Imron menunjukkan aneka kerajinan tangan yang dibuatnya, Sabtu (12/10/2019). smf/ruber.id

Kreasi Warga Pangandaran, Limbah Batok Disulap Jadi Barang Berharga

PANGANDARAN, ruber.id — Limbah batok kelapa yang biasanya digunakan bahan bakar oleh masyarakat di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat kini dikreasi menjadi barang berharga.

Warga Kabupaten Pangandaran, Asep Ali Imron berhasil menekuni usaha kerajinan berbahan limbah batok ini sejak tahun 2013.

“Latar belakang pendidikan S1 saya seni rupa, setelah wisuda pulang ke kampung halaman dengan niat mengembangkan potensi yang ada,” kata Asep kepada ruber.id, Sabtu (12/10/2019).

BACA JUGA: Kisah Mayangsari Penunggu Pohon Ketapang Laut di Parigi Pangandaran

Asep menjelaskan, banyaknya pohon kelapa di Kabupaten Pangandaran menjadi salah satu potensi yang dilirik olehnya.

Baca juga:  Perpustakaan Daerah Sepi, Warga Pangandaran Lebih Suka Membaca di Ruang Terbuka

“Dari mulai buah, tapas, batok, daun, batang pohon hingga akar, pohon kelapa ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan,” ucap Asep.

Asep memilih memanfaatkan batok kelapa untuk dijadikan barang yang memiliki nilai berbagai fungsi dan bernilai ekonomi lebih ini melalui gagasan dan konsep yang ia miliki.

“Limbah batok kelapa ini saya buat menjadi barang kebutuhan rumah tangga, properti rumah,” jelas Asep.

Asep menerangkan, dari pengolahan limbah batok kelapa yang dibuat menjadi barang kerajinan, dirinya bisa meraup penghasilan lebih dari Rp10 juta tiap bulannya.

“Kerajinan yang saya buat ini di antaranya teko batok, saya jual dengan harga Rp80.000, dan gelas batok mulai dari harga Rp10.000 hingga Rp25.000 per pcs,” tutur Asep.

Baca juga:  Liburan Akhir Tahun ke Pangandaran? Pantai Madasari Janjikan Spot Foto Unik di 5 Lokasi Ini, Ada Tempat Kemping Juga

Asep menambahkan, selain limbah kelapa ini dibuat berbagai kreasi seperti teko dan gelas, juga bisa dibuat menjadi hiasan dinding untuk dipajang di rumah hingga perkantoran.

“Dari limbah kelapa ini, minimalnya, saya sudah turut membantu pemerintah dalam meminimalisasi limbah, agar lingkungan tetap terjaga, tetap bersih. Dan limbah yang saya olah ini juga menjadi berharga karena punya nilai ekonomis tinggi,” kata Asep. smf

Baca berita lainnya: Lengkap di Sektor Perikanan, Desa di Pangandaran Ini Jadi Zona Minapolitan