BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menjadi daerah pertama di Indonesia yang berhasil melakukan graduasi mandiri sejahtera lebih dari 10%.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, total jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai 16.123 kartu keluarga (KK).
“Sebanyak 1.629 KK dari jumlah itu berhasil mengundurkan diri atau lebih dari 10%. Tidak akan lagi menerima bantuan dari pemerintah,” kata Jeje, Minggu (20/9/2020).
Jeje menuturkan, KPM PKH yang melakukan graduasi mandiri lantaran telah terangkat kehidupannya dan memiliki usaha tetap.
“Tentunya atas kesadaran pribadinya. Setiap tahun peningkatan jumlah anggota yang mengundurkan diri ini akan terus kami tingkatkan,” tuturnya.
Dalam rangkaian acara wisuda graduasi mandiri sejahtera, dilakukan pula penandatanganan fakta integritas yang diikuti oleh Ketua Kelompok KPM PKH.
Penandatanganan fakta integritas itu sebagai bahan agar tidak ada lagi pemotongan atau pungutan kepada anggota penerima bantuan sosial tersebut.
“Apabila ada anggota KPM PKH yang sudah relatif mampu, ketua kelompok melaporkan kepada pendamping PKH. Kemudian diberikan motivasi agar dapat graduasi mandiri,” terangnya.
Pada dasarnya, program perlindungan sosial termasuk PKH tak hanya untuk membuat masyarakat pra-sejahtera sekedar bertahan dari kondisinya.
Namun, kata Jeje, hal itu sebagai sarana memacu untuk pertumbuhan ekonomi dalam rangka mencapai kesejahteraan.
“Keberhasilan melakukan pengunduran diri yang mencapai 10% di tahun ini tidak membuat pendamping PKH berpuas diri,” ujarnya.
Jeje menyebutkan, target ke depannya ingin mencapai 50% KPM PKH yang melakukan graduasi mandiri sejahtera. Ada dua hal untuk mencapai target tersebut.
“Pertama meningkatkan perekonomian masyarakat dan melakukan pembinaan mental. Masyarakat harus diberikan pemahaman mental agar tidak selalu mengharapkan bantuan,” sebutnya. (R002/dede ihsan)
BACA JUGA: Pangandaran Ngadigi, Bank BJB Digitalkan Sejumlah Objek Wisata