KOPI PAGI, ruber.id – Bulan Syaban, merupakan salah satu bulan hijriah yang memiliki banyak keutamaan.
Hal ini, sebagaimana diterangkan dalam sejumlah hadis tentang keutamaan bulan Syaban.
Adapun, salah satu hadis yang menerangkan keutamaan bulan Syaban adalah saat Usamah Bin Zaid bertanya kepada Rasulullah SAW.
“Ya Rasulullah SAW, tidak pernah aku melihat engkau berpuasa lebih banyak melebihi bulan Syaban?”
Rasulullah SAW menjawab: “Bulan Syaban adalah bulan yang banyak dilupakan orang dan pada bulan Syaban berisikian berbagai amal, banyak amal diangkat kepada Rab Semesta Alam.”
Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan bahwa berdasarkan hadis tersebut membuktikan bulan Syaban memiliki banyak keutamaan.
Sehingga, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa meningkatkan amal baik di bulan Syaban.
“Dari 12 bulan itu, paling banyak puasa itu Ramadan. Di bawah Ramadan itu Syaban. Kenapa Nabi banyak puasa di bulan Syaban?”
“Dua jawaban nabi, yaitu karena bulan Syaban banyak dilupakan orang. Dan kedua pada bulan Syaban amal diangkat,” ungkap ustaz yang sering disapat UAS ini dalam akun youtube Taman Surga dot Net.
Lebih lanjut, UAS menerangkan bahwa beribadah di saat banyak orang lupa niscaya pahalanya besar.
“Contoh tahajud malam. Tahajud banyak orang lupa tapi ada engkau hamba yang ingat, besar pahalanya.”
“Bulan Rajab banyak orang yang ingat karena bulan Haram. Sedangkan bulan Syaban banyak yang lupa sehingga Nabi menghidupkan bulan Syaban,” kata UAS.
Selain itu, kata UAS, di bulan Syaban, segala amal manusia yang telah dilakukan selama setahun akan diangkat oleh Allah SWT.
“Nah catatan amal diperiksa dan diangkat pada bulan Syaban,” ujarnya.
Oleh karena itu, UAS mengatakan Rasulullah SAW banyak melakukan puasa di bulan Syaban.
Hal ini karena, Rasulullah SAW lebih menyukai catatan amalnya diangkat saat dirinya tengah berpuasa.
“Lalu apalagi keutamaan bulan Syaban? Di malam ke-15 ada malam nisfu Syaban,” ucap UAS.
Malam Nisfu Syaban, kata UAS, Allah SWT memberikan perhatian khusus. Sebab, di malam Nisfu Syaban, segala dosa Allah SWT ampuni.
“Kecuali dua orang. Ada dua yang tidak diampuni. Pertama musyrik atau orang yang mempersekutukan Allah SWT dengan benda atau manusia.”
Kemudian yang kedua, musahin atau orang yang berkelahi dan belum berdamai,” ucap UAS.
Penulis: Shendy Boy/Editor: Bam