Kera dan Rusa Keluar dari Habitatnya, Komisi II DPRD Pangandaran Bahas Pengendalian Hewan

Img
Audiensi terkait pengendalian hewan (Rusa dan Kera) di Cagar Alam.

PANGANDARAN, ruber — Dalam audiensinya ke DPRD Kabupaten Pangandaran beberapa waktu lalu, sejumlah warga Lingkungan RW 01 Dusun Pangandaran Timur, Desa Pangandaran, diterima Komisi II.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pangandaran Endang Ahmad Hidayat mengatakan, kedatangan warga tersebut untuk meminta kelanjutan program yang sebelumnya pernah dibahas.

Salah satunya adalah terkait pengendalian hewan rusa dan kera ke habitat asalnya, Cagar Alam.

Pasalnya, dua jenis hewan tersebut sering keluar dari Cagar Alam. Terutama rusa, bisa mencapai belasan kilometer dari habitatnya.

Maka dari itu, kata Endang, pihaknya juga turut mengundang BPD, BKSDA, Perhutani dan pihak kecamatan setempat pada beberapa waktu lalu.

“Intinya masyarakat ingin hewan-hewan itu kembali ke Cagar Alam dan tidak mengganggu masyarakat,” katanya kepada ruber, Kamis (23/5/2019).

Baca juga:  Sehat dari Covid-19, Bupati Jeje Mulai Kembali Bertugas

Sebab, hewan Rusa juga sempat mengakibatkan kecelakaan di jalan raya.

Endang menuturkan, sebelumnya BKSDA sempat memiliki program untuk mengendalikan dua hewan itu, bahkan sudah berupaya untuk menahan hewan jenis mamalia dengan cara membangun pagar bambu.

Namun, hal itu belum maksimal, lantaran pagar itu sering diterjang ombak hingga rusak.

“Untuk mengendalikan kera sempat didatangkan pawang dari Banten, karena penanganan kera lebih sulit dibandingkan dengan hewan rusa,” tuturnya.

Namun, kata Endang, upaya tersebut tidak berhasil mengembalikan kera ke Cagar Alam, malah tambah berkeliaran.

“Si pawang juga sempat frustrasi. Ia menyatakan tidak sanggup mengembalikan kera ke habitatnya,” ujarnya.

Endang menambahkan, pihaknya akan komunikasi kembali dengan BKSDA untuk penanganan lebih lanjut.

Baca juga:  Tak Bisa Jalan, Warga di Pangandaran Ini Dapat Bantuan Kursi Roda dari Ketua DPRD

“Katanya BKSDA akan menanam pohon untuk pakan kedua hewan itu agar tidak berkeliaran,” tambahnya.

Pihaknya berharap pagar pembatas bisa dibangun kembali untuk menahan kera dan rusa tidak keluar dari cagar alam, mudah-mudahan ada tindakan selanjutnya. dede ihsan

Foto: AUDIENSI terkait pengendalian rusa dan kera, beberapa waktu lalu. dede/ruang berita