Kronologi dan Penjelasan Soal Insiden di Pasar Wisata Pangandaran

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Rabu (31/3/2021) menjelang Magrib, kawasan Pasar Wisata Pangandaran mendadak heboh. Karim, 52, si penjahit penghuni kios blok A Pasar Wisata melakukan aksi brutal.

Tanpa alasan yang jelas, Karim menganiaya tetangganya. Menghunus sebilah golok tajam, dia menyerang 5 orang yang berada di sekitar rumahnya.

Semua korban terkapar bersimbah darah sehingga harus mendapat perawatan intensif di RSUD Pandega Pangandaran.

Tak sampai disitu, kebrutalan pria ber-KTP Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah itu berlanjut dengan membakar rumahnya. Hingga menyebabkan 4 rumah/kios di blok A Pasar Wisata ludes terbakar.

Bahkan, ditengah kepanikan akibat kobaran api, Karim yang bersembunyi di atap rumah masih berusaha melempari warga dengan genting.

Kelakuan gila Karim baru terhenti ketika sebutir timah panas polisi menembus tubuhnya. Dari atap rumah, tubuhnya terjun ke tanah.

Baca juga:  Kadinkes Pangandaran Sebut Ketersediaan Alkes di RSUD Pandega Baru Capai 80%

Warga yang geram langsung memburunya. Sebagian warga ingin ikut menghajar. Beruntung polisi sigap, Karim langsung diamankan dan dibawa ke RS Pandega Pangandaran.

Tapi nyawanya tak tertolong, dia mati diiringi serapah warga yang tak habis pikir dengan kelakuannya.

Identitas Korban Aksi Keji Karim

Kapolres Ciamis AKBP Hendria Lesmana menyebutkan, kelima warga itu adalah Dewi Yasmin, 36, dan Putri Yasmin, 5. Keduanya adalah ibu dan anak yang merupakan tetangga pelaku.

Korban ketiga adalah Nurohmah alias Nunung, 36, yang juga merupakan tetangga pelaku. Korban Nurohmah adalah pemilik warung sekaligus rental playstation.

Korban keempat dan kelima yaitu Bintang alias Dacu, 16, dan Ryan Destiansyah, 21, warga Pangandaran Timur yang tengah bermain playstation di tempat Nurohmah.

Kelima korban mengalami luka bacok yang cukup serius. Misalnya luka yang dialami oleh Putri. Bocah perempuan itu mengalami luka robek horizontal di mulutnya.

Baca juga:  Pasar Wisata Pangandaran akan Dikembalikan ke Fungsi Awal

“Motif pelaku melakukan aksi penganiayaan dan pembakaran ini masih kami selidiki,” kata Hendria di Mapolsek Pangandaran, Rabu (31/3/2021) malam.

Berdasarkan keterangan saksi yang telah diperiksa, kata Hendria, saat beraksi pelaku mengaku sedang ada masalah, tapi tidak ada orang yang peduli.

“Sejumlah saksi mendengar pelaku berteriak bahwa dia sedang ada masalah tapi tak ada seorang pun yang peduli,” ujarnya.

Karim seperti tertekan dengan masalah hidupnya. Insecure tingkat dewa, istilah anak-anak jaman sekarang. Meski belum diketahui apa gerangan masalah yang dialami Karim.

Setidaknya hal ini terlihat dari pola amukan Karim yang membabi buta. Dia menyerang siapa saja yang ada di hadapannya.

Berbeda jika dia kesal atau dendam terhadap seseorang, Karim dimungkinkan akan fokus menyerang kepada satu orang yang dia benci.

Baca juga:  Cerita Tiga Nelayan Pangandaran Lolos dari Maut Setelah 3 Hari Terombang Ambing di Laut Lepas

Sementara, Ketua Blok A Pasar Wisata Pangandaran Saepudin memberikan sedikit gambaran sosok Karim. Pelaku adalah seorang penjahit. Baru sekitar 3 bulan tinggal di Pasar Wisata.

Karim memiliki seorang istri bernama Amirah. Tapi Amirah adalah seorang pengidap gangguan jiwa. Dia sering terlihat cengengesan sendiri sambil meracau tak karuan.

Hal serupa juga terjadi saat Amirah diamankan di Mapolsek Pangandaran. Polisi kebingungan karena saat ditanya, jawaban Amirah ngaco.

“Karim juga seorang yang tertutup. Jarang bergaul, sehari-hari hanya menjahit. Tak pernah dia keluar rumah, mengobrol atau sekedar nongkrong bersama tetangga. Dia tidak punya anak,” tuturnya. (R002)

BACA JUGA: Polisi Tembak Mati Pembacok 5 Orang Warga Pangandaran