Kehilangan 3 Kursi, Golkar Sumedang Alami Tsunami Politik di Pemilu 2019

BERITA POLITIK, ruber.idPersaingan dalam perebutan kursi legislatif di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat makin terlihat jelas.

Pada Pemilu 2019 ini, diprediksi tiap partai akan mengalami perubahan. Khususnya, bagi partai-partai besar sekelas PDI Perjuangan dan Partai Golkar.

PDI Perjuangan diprediksi akan tetap menjadi partai pemenang di pemilu 2019 ini.

Sedangkan Golkar, terpaksa harus mengalami tsunami politik dengan kehilangan 3 kursi dari yang sebelumnya 10 kursi menjadi 7 kursi.

“Tapi ada peluang di dapil 3 untuk 2 kursi,” ujar Sekretaris DPD Partai Golkar Yogie Yaman Sentosa kepada ruber, Selasa (23/4/2019).

Yogie menjelaskan faktor penurunan jumlah kursi, berdasarkan hasil analisa partai dikarenkan tidak maksimalnya kinerja caleg di lapangan.

Baca juga:  Sejumlah Kejanggalan Kasus Hukum yang Menyeret Eks Pejabat Disdik Sumedang

“Kalau menurut analisa, caleg Golkar itu dari 1 dapil tidak bergerak semua. Paling dari 9 caleg hanya bergerak 3 orang saja,” terangnya.

Namun demikian, lanjut Yogie, secara nasional Golkar justru mengalami kenaikkan.

Sehingga dapat dipastikan kerja caleg Golkar di Kabupaten Sumedang memang kurang maksimal.

“Faktor lainnya memang karena Pileg 2019 ini berbarengan dengan pilpres atau jadi satu paket. Sehingga, sosialisasi ke masyarakat ada kesulitan. Kadang ada juga caleg yang mementingkan itu untuk pilpres,” ucapnya.

Dari 126.000 konsituen pada periode sebelumnya, saat ini Golkar mengalami penurunan cukup drastis.

Sehingga sampai saat ini, baru diprediksi ada 7 caleg yang akan menduduki kursi DPRD Sumedang.

Tujuh Caleg Golkar Lolos Parlemen:

– Dapil 1: H Deden Yayan Rusyanto
– Dapil 2: Edy Askari
– Dapil 3: Aep Tirtamaya dan Dedih
– Dapil 4: Roy Mahendra
– Dapil 5: Asep Kurnia
– Dapil 6: Jajang Heryana

Baca juga:  Memiliki 64 Butir Obat Calmlet, Ditangkap Polres Sumedang

“Mudah-mudahan di dapil 6 masih ada peluang kursi lagi,” sebut Yogie.

Sementara itu, dikarenakan adanya penurunan jumlah kursi, Golkar akan mengadakan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja partai.

“Ini termasuk struktural di tingkatkan kecamatan dan desa. Saat ini kelihatannya Golkar itu inginnya panen terus. Tapi tidak mau menanam, ini koordinasi yang akan kami genjot ke depan,” tuturnya.***