Kampung Kolecer di Tasikmalaya, Lokawisata Instagramable dan Beda dari yang Lain

Kampung Kolecer
LOKAWISATA Kampung Kolecer di Cisayong Tasikmalaya yang Instagramable dan beda dari yang lain. dewi/ruber.id

BERITA TASIKMALAYA, ruber.id – Wisata Kampung Kolecer terdapat di kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Untuk menuju ke tempat ini, kamu bisa meminta bantuan Google Map dan bertanya kepada masyarakat sekitar agar mengetahui lebih tepat lokasinya.

Sekilas, namanya cukup membuat penasaran karena terbilang unik.

Ternyata, Kampung Kolecer merupakan sebuah wilayah yang bernama Kampung Wangun dan berlokasi di tengah pesawahan yang dihiasi oleh ornamen kolecer atau kincir angin.

Akses jalan masuk pun hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, naik sepeda maupun motor.

Namun, pengunjung hanya diperbolehkan untuk jalan kaki atau bersepeda, sedangkan motor dipersilakan untuk memarkirkan di tempat parkir yang sudah disiapkan oleh pengelola tempat wisata.

Tiket Masuk yang Cukup Murah
Harga tiket masuknya pun cukup terjangkau, cukup membayar Rp2000, sudah bisa diperbolehkan untuk masuk ke area Wisata Kampung Kolecer.

Ketika masuk, pengunjung disuguhi dengan spot yang cukup Instagramable.

Yaitu terowongan bambu yang dihiasi oleh lampu Tumblr yang akan sangat indah jika dikunjungi pada saat malam hari.

Bayangkan saja, kita masuk ke dalam sebuah terowongan yang kiri kanannya adalah laut atau sungai, padahal itu hanyalah kolam ikan.

Kampung kolecer menjadi salah satu destinasi wisata yang sarat akan edukasi.

Baca juga:  MBRS Sumedang Bantu Fasilitasi Pengobatan Penderita Hidrosefalus

Karena, sepanjang jalan yang kamu telusuri, baik pada dinding rumah masyarakat setempat atau poster-poster dan baliho yang sengaja didirikan, isinya banyak sekali mengandung unsur kampanye-kampanye.

Eits… tenang dulu, bukan kampanye yang sekarang ini sedang marak di beberapa tempat ya, tapi isinya yang dilakukan tentang kampanye Keluarga Berencana (KB).

Tempatnya pun bersih, jarang sekali ada sampah tergeletak karena di sana juga lengkap disediakan dengan tempat sampah yang cukup tertata rapi di setiap sudut atau objek.

Ini menunjukkan, masyarakat yang kompak dan konsisten juga siap menjadikan lingkungan tempat tinggalnya sebagai destinasi wisata.

Temuan yang Sangat Inovatif
Hal ini sangat inovatif karena jarang sekali ada sebuah kampung yang berinisiasi menjadikan kampungnya sebagai tempat wisata.

Membuka tangannya dengan lebar mempersilakan masyarakat luar untuk menikmati aneka ragam yang ada di sana.

Layaknya Kampung Naga yang menyajikan masyarakat tradisional dengan hidup penuh kesederhanaan, di sini, pengunjung akan menemukan fenomena pemukiman yang rukun, aman, damai, dan tentram.

Itulah yang mengangkat kolecer atau kincir angin atau juga baling-baling bambu yang merupakan permainan populer Sunda sebagai ikon daerahnya. Sungguh ide yang brilian.

Baca juga:  Curug Batu Niungan Tasikmalaya, My Waterfall My Adventure

Ini menjadi bukti dan mahakarya luar biasa untuk menunjukkan masyarakat yang bersungguh-sungguh.

Untuk menjadikan kampungnya yang lebih berkembang, maju, dan lebih mandiri.

“Kolecer ini memiliki filosofi yang mana di dalam sebuah putarannya mengandung makna bahwa kita sebagai manusia dituntut agar otak kita memikirkan sebuah kemajuan serta perkembangan desa yang lebih baik,” ujar Kepala Desa Cisayong, Yudi Cahyudin.

Kolecer sendiri, sengaja dipilih untuk memperkenalkan kepada anak-anak zaman sekarang, bahwa kolecer ini adalah salah satu permainan tradisional yang hampir terlupakan dan tergantikan oleh kecanggihan elektronik.

Kampung kolecer sengaja didirikan untuk anak-anak zaman sekarang, untuk mengetahui permainan tradisional yang mulai terlupakan dengan adanya gawai.

Menghidupkan Perekonomian Warga Setempat
Objek wisata ini mampu menghidupkan perekonomian warga setempat, membuka peluang untuk bekerja dan mengurangi tingkat pengangguran, khususnya untuk masyarakat setempat.

Hal ini terlihat di beberapa titik objek yang disediakan di sana bahkan di halaman rumah warga masing-masing.

Cukup banyak sekali mereka yang menjajakan berbagai menu makanan dan minuman mulai dari bakso, pecel, mie ayam, karedok, serabi, nasi timbel, es cendol, kelapa muda, dan lainnya.

Tidak hanya itu, ada juga yang menjual pakaian, kelinci, dan juga mainan kolecer dan aksesoris lainnya sebagai cenderamata yang cukup khas dari lokawisata Kampung Kolecer.

Baca juga:  Ketika Wabup Sumedang Turun Tangan, Pungut Sampah yang Cemari Sungai Cipanas

Selain itu, berikut dengan wisata Kampung Kolecer, ada konsep wisata malamnya loh, semacam cafe gitu namanya Kopi Kolecer.

Temukan di Google Map dengan kata kunci “Wisata Malam Kampung Kolecer”.

Untuk menuju ke sana, harus berjalan sekitar 600 meter dari gerbang dari gerbang masuk atau tempat membeli tiket.

Di sana, akan menemukan sebuah bukit kecil yang disulap menjadi sebuah cafe konsep alam yang menyajikan berbagai macam olahan makanan dan kopi andalan di “Kopi Kolecer”.

Suasananya yang tenang dan alami cukup sejenak meninabobokan hiruk-pikuk kota yang ramai.

Dan untuk sekadar hiburan, di sana juga panggung musik semacam electone dan lainnya.

Tempat wisata Kampung Kolecer ini, sangat cocok untuk Anda yang ingin bernostalgia atau ngamumule permainan tradisional yang mungkin jarang sekali ditemukan di zaman sekarang, Anda bisa datang langsung ke tempat ini.

Silakan ajak keluarga ajak saudara dan khalayak lainnya. Dengan biaya yang cukup minim atau bahkan alakadarnya sudah bisa menikmati wisata tradisional ini. (CW-03/Dewi)

Baca Juga: Wisata Alam Curug Batu Blek Tasikmalaya