BERITA GARUT, ruber.id – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut menggelar kegiatan Expose Pengelolaan DTW (Daya Tarik Wisata) Situ Bagendit yang dilaksanakan di objek wisata Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Sabtu, 28 Mei 2022.
Sekretaris Disparbud Garut, Ma’mun mengatakan, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Garut.
YAitu Dinas Perhubungan; Dinas Lingkungan Hidup; Satpol Pamong Praja; Dinas Pertanian; Dinas Peternakan dan Kelautan.
Kemudian, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu; Dinas PUPR, Bappeda; BPKAD; Disperindag ESDM; Dinas Koperasi dan UMKM.
Selanjutnya, Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah; Bagian Hukum Sekretariat Daerah; Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah; dan Dinas Kominfo.
Usai ekpose, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan lokasi kawasan DTW Situ Bagendit.
Ma’mun berharap, OPD terkait dapat memetakan apa yang bisa dilakukan, dalam upaya pengembangan penataan Situ Bagendit, yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
“Itu diharapkan mereka bisa memetakan apa yang bisa dilakukan, dikerjakan, oleh dinas itu terkait pengembangan penataan Situ Bagendit. Baik untuk peresmian pembukaan kawasan Situ Bagendit yang rencananya mudah-mudahan bisa dilakukan oleh Pak Presiden,” kata Ma’mun.
Ma’mun menerangkan, sementara ini pengelolaan objek wisata Situ Bagendit dilakukan oleh Disparbud Garut. Sebelum nantinya, akan dilakukan penyerahan aset dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.
“Karena nanti rencananya itu, selesainya itu setelah proses hibah penyerahan aset dari Kementerian PUPR itu selesai diserahkan ke Pemda Garut,” ucapnya.
Ia menerangkan, ke depannya pengelolaan objek wisata bisa saja tetap dilakukan oleh Disparbud Garut. Ataupun, bekerja lsama dengan pihak ketiga yang sudah memiliki pengalaman baik dalam mengelola objek wisata.
“Pihak swasta yang memiliki pengalaman sukses untuk melakukan pengelolaan kawasan wisata secara nasional. Bahkan mungkin, harapannya berpengalaman mengelola wisata berkelas dunia seperti itu,” katanya.
Ia berharap, melalui kegiatan ini dinas terkait dapat memetakan apa yang harus dilakukan dalam pengembangan objek wisata Situ Bagendit sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Ada yang berkaitan dengan kebutuhannya dengan pengembangan, infrastruktur. Ada yang berkaitan dengan pemberdayaan usaha, masyarakatm ada yang berkaitan dengan pengembangan sarana dan prasarana. Seperti misalnya, pembersihan situ,” ujarnya.
Ma’mun menambahkan, jika akan dilakukan kerjasama dengan pihak ketiga, pemetaan tetap dilakukan oleh dinas terkait.
“Tapi pemetaannya mulai sekarang dilakukan oleh dinas-dinas dan juga mudah-mudahan apa yang dipetakan oleh dinas itu berkontribusi nanti untuk penyusunan kerangka acuan kerja. Yang nanti, menjadi dokumen ketika proses seleksi kerja sama dengan pihak ketiga,” katanya.