Janji China Turun Tangan, Atasi Perang Rusia-Ukraina

Janji China Turun Tangan, Atasi Perang Rusia-Ukraina
Istockphoto.

BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Janji China turun tangan, atasi perang Rusia-Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraina, masih menunjukkan eskalasi.

Nampaknya, Kremlin mati-matian berupaya merebut Kyiv meski sampai saat ini belum terjadi.

Demi menghindari hal tersebut, China berjanji kepada masyarakat dunia secepatnya akan turun tangan untuk mengatasi perang yang menampakkan gejala semakin meluas.

Pertemuan Face The Nation

Janji tersebut disampaikan oleh Duta Besar China untuk Amerika Serikat (AS) Qin Gang yang hadir dalam acara ‘Face The Nation’ yang diselenggarakan CBS, dua hari lalu waktu setempat.

Gang mengatakan negaranya akan berupaya keras supaya konflik bisa teredam.

Gang juga menegaskan, negaranya tidak pernah mengirimkan bantuan militer ke Rusia.

Baca juga:  Final Piala Dunia U20, Ukraina vs Korea Selatan Malam Ini: Harapan Oppa, Wakil Asia Bisa Juara

“Tidak pernah ada pengiriman senjata ke sana. Ini disinformasi yang menyesatkan. Hingga kini, China tidak pernah mengirimkan bantuan amunisi militer apa pun ke negara mana pun.”

“Justru kami akan melakukan apa saja agar krisis ini bisa menurun,” ujar Gang.

Dalam kesempatan yang sama, Gang kembali menegaskan bahwa China sebagai bagian dari dunia, ikut mencari dan memberi solusi, bukan menambah masalah dalam konflik.

“Dan kecaman-kecaman terhadap Rusia hanya akan menambah masalah.”

“China tidak ikut (Mengecam) sebab kami yakin Rusia tidak akan pernah mundur hanya karena kecaman.”

“Kita harus mencari solusi yang lebih baik untuk itu,” katanya.

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden telah melakukan pertemuan.

Baca juga:  Antara Vladimir Putin, Zodiak Libra dan Keputusannya Menginvasi Ukraina

Dalam pertemuan tersebut, China membahas keharusan mengakhiri peperangan Rusia-Ukraina sesegera mungkin.

China sendiri, masih melakukan kerjasama dengan Rusia secara profesional.

Bentuk kerjasama biasa yang dilakukan dua negara berdaulat. Kerjasama meliputi perdagangan hingga teknologi.

Beijing juga sudah mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) agar secepatnya menemui, dan menggelar dialog dengan Kremlin.

Di sisi lain, NATO diketahui tengah menyiapkan tambahan pasukan untuk dikirim ke Ukraina.

Sebelumnya, sekitar 140.000 tentara terjun ke Kyiv, 100.000 tentara AS dan 40.000 di bawah komando NATO.

Mereka menempati negara aliansi yang berbatasan langsung dengan Rusia, sehingga lebih mudah mendeteksi pergerakan militer dari Presiden Vladimir Putin.

NATO juga mengingatkan Putin, serangan apa pun ke negara aliansi mereka adalah menantang NATO secara keseluruhan.

Baca juga:  Dari Assisi, Pesan Ridwan Kamil untuk Dunia Lebih Baik dan Perdamaian Ukraina-Rusia

Penulis: Ardini Maharani DS/Editor: Bam