Hasil Panen Padi Capai Target, Ini Tips Dinas Pertanian Pangandaran

Img
PETANI di Pangandaran sedang panen padi, Selasa (6/8/2019). smf/ruber.id
PETANI di Pangandaran sedang panen padi, Selasa (6/8/2019). smf/ruang berita

PANGANDARAN, ruber — Hasil panen padi di Kabupaten Pangandaran pada semester I tahun 2019 tercatat mencapai 107.978, 83 ton dari target 207.704, 85 ton/tahun.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Tina Maryana mengatakan, untuk mencapai target produksi padi dengan jeda waktu 6 bulan ke depan tersisa 99.726, 02 ton.

“Luas lahan sawah se Kabupaten Pangandaran tercatat 16.564 hektare dengan hasil produksi rata-rata tiap hektare 64, 28 kuintal gabah kering giling,” katanya kepada ruber, Selasa (6/8/2019).

Tina menambahkan, dari 10 kecamatan di Kabupaten Pangandaran, lahan sawah terluas di Kecamatan Padaherang dengan luas 3.670 hektare dan Kecamatan Mangunjaya dengan luas 1.761 hektare.

Baca juga:  Cegah Kampanye Hitam, Relasi KPU Pangandaran Gencar Sosialisasi

Sedangkan di Kecamatan Kalipucang seluas 918 hektare, Kecamatan Pangandaran 1.096 hektare, Kecamatan Cigugur 8.99 hektare.

Sementara di Kecamatan Sidamulih seluas 1.025 hektare, Kecamatan Parigi seluas 2.095 hektare, Kecamatan Cijulang seluas 1.404 hektare

Dan di Kecamatan Langkaplancar seluas 2.269 hektare dan Kecamatan Cimerak seluas 1.427 hektare.

“Grafik hasil panen padi di tiap musim di Kabupaten Pangandaran tergolong baik, meski ada beberapa lokasi yang mengalami gagal panen atau puso,” tambahnya.

Untuk antisipasi puso, kata dia, Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran merekomendasikan teknik penanaman metode legowo 2 atau legowo 4.

“Selain metode tanam legowo 2 atau legowo 4, dinas pertanian juga merekomendasikan untuk lokasi sawah yang sering terkena rob agar ditananami padi parietas inpari 34,” ucapnya.

Baca juga:  Rencana Pemecahan BPKD Pangandaran Tersendat

Tina menambahkan, keunggulan padi parietas inpari 34 di antaranya tahan terhadap salinitas atau air yang mengandung garam.

Sedangkan untuk lokasi sawah yang sering terkena penyakit blas direkomendasikan untuk menanam padi parietas inpari 32.

“Namun masyarakat di Kabupaten Pangandaran saat ini masih banyak yang menyukai padi jenis parietas Ciherang karena disesuaikan dengan lokasi dan kondisi kebutuhan sawah,” sebutnya.

Keuntungan metode tanam dengan cara legowo 2 atau legowo 4 di antaranya agar memudahkan pemeliharaan dan mengurangi potensi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). smf

loading…