Goa Peninggalan Belanda di Klaten, Bikin Penasaran Warga, Ini Detail dan Awal Cerita Ditemukannya

Goa peninggalan belanda di klaten ruber id
Goa peninggalan belanda di klaten ruber id

Goa Peninggalan Belanda di Klaten, Bikin Penasaran Warga, Ini Detail dan Awal Cerita Ditemukannya

KLATEN, ruber.id — Penemuan goa peninggalan zaman kolonial Belanda di Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengkejutkan warga sekitar desa setempat.

Setelah adanya informasi penemuan goa itu, warga langsung datang ke lokasi melihat secara langsung.

Goa berusia ratusan tahun itu, kali pertama ditemukan oleh warga setempat bernama Danang Hari Budiantoro, 53.

Danang, kali pertama menemukan goa ini pada 25 November 2019, lalu.

Setelah melihat keberadaan goa yang letaknya persis di bawah rumahnya dan tetangganya, ia lalu memberi tahu kepada warga lainnya.

Baca juga:  Ngopi On The Jeep, Inovasi Pelaku Pariwisata di Banjarnegara

Mulut goa tersebut persis di pinggir Sungai Pusur Dukuh Cokro Kembang.

Setelah melihat adanya goa, saya bersama warga lainnya lalu mencoba untuk membukanya.

“Namun, kami rundingkan dulu, dikhawatirkan ada apa-apa. Sebab, goa ini tampak kotor dan seram.

“Selain itu, di atas goa ini juga ada rumah warga,” katanya saat ditemui di lokasi penemuan goa, Jumat (17/1/2020).

Danang menuturkan, goa ini mulai didengar warga lainnya. Karena tersebar di media sosial (medsos).

Ini, setelah warga di Cokro Kembang berhasil mengeruk lumpur, juga tanah di dalam goa secara gotong royong.

Ia bersama warga lainnya kemudian mencoba membersihkan ke dalam dengan alat seadanya.

“Namun sebelumnya, kami bersama teman-teman dengan peralatan lengkap.”

Baca juga:  Pemohon e-KTP di Klaten Membeludak, Ini Keluhan Warga

Seperti gas, senter, pewangi, golok, serta menyewa tiga orang pawang ular masuk ke dalam. Tapi, tidak ada ular, hanya banyak kelelawar saja,” ujar Danang.

Danang mengatakan, di Dukuh Cokro Kembang, dulunya ada sebuah pabrik gula yang dikuasai oleh kolonial Belanda.

Kemungkinan besar, kata Danang, goa ini bangger, karena bila dilihat dari bentuk goanya tersusun bangunan bata merah tampak kokoh.

Dengan adanya goa ini, ia juga telah melaporkan kepada pemerintah desa serta Pemkab Klaten melalui Kecamatan Tulung.

Dari pihak kecamatan juga sudah mengunjungi dan melakukan pengecekan lokasi.

Danang menjelaskan, perkiraan goa ini memiliki terowongan cukup panjang.

Kemungkinan bisa mencapai 800 meter, hanya saja yang bisa dibuka baru sekitar 90 meter.

Baca juga:  Sejarah Kerajaan Kutai, dari Hindu Menjadi Islam

Ketebalan dinding terowongan sendiri mencapai 1 meter, langit-langit dan dinding samping juga sekitar 1 meter.

“Goa ini bercabang, berbelok-belok, setelah beberapa meter. Ya, diharapkan gua ini nantinya menjadi destinasi wisata baru di Dukuh Cokro Kembang.

“Sehingga, nantinya dapat meningkatkan perekonomian warga di sini,” ujar Danang. (R008/Jolar)

Baca berita lainnya: Tanam Paprika di Lereng Gunung Merapi, Upaya Pizza Hut Indonesia Tingkatkan Ekonomi Petani Boyolali