Geothermal, Warga Sekitar Gunung Tampomas Sumedang Terus Suarakan Penolakan

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Warga di sekitar kawasan Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang terus menyuarakan penolakan terhadap rencana pengembangan geothermal atau eksplorasi panas bumi di gunung tersebut.

Penolakan tersebut disampaikan warga yang berasal dari dua kecamatan yaitu di Kecamatan Buahdua dan Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.

Pasang Belasan Spanduk Penolakan Geothermal di Kawasan Strategis

Warga terus melakukan pemasangan spanduk berupa penolakan atas rencana geothermal tersebut. Spanduk penolakan ini terpasang di sejumlah titik strategis. Mulai dari pinggir jalan raya hingga di sejumlah ruas jalan di wilayah Buahdua dan Conggeang.

Tokoh masyarakat Desa Cilangkap Kecamatan Buahdua Eme menyatakan, gelombang penolakan rencana pengembangan geothermal ini memang terus disuarakan warga. Khususnya, warga di Desa Cilangkap, Desa Sekarwangi, dan sejumlah desa lain yang akan terdampak langsung proyek panas bumi ini.

Baca juga:  Operasi Ketupat Lodaya Berakhir, 455 Anggota Polres Tasikmalaya Kota Diswab Antigen

Sebeluknya, kata Eme, spanduk penolakan warga tersebut sempat diturunkan oleh Satpol PP. Akan tetapi, warga kompak dengan kembali membuat dan memasang spanduk penolakan serupa.

“Jadi, begitu spanduk itu dicopot, sudah ada lagi spanduk baru yang dipasang warga. Malah, ada yang dipasang di seberang kantor Desa Cilangkap. Juga di titik lainnya,” katanya.

Eme menyebutkan, jumlah spanduk berbagai ukuran, yang telah terpasang di sejumlah titik dan ruas jalan tersebut mencapai belasan. Di mana, spanduk tersebut dibiayai dengan kantong pribadi warga yang menolak rencana proyek geothermal ini.

Seperti, kata Eme, warga Desa Narimbang, Conggeang; Desa Sekarwangi dan Cilangkap, Buahdua. Ke depan, tidak menutup kemungkinan penolakan akan disuarakan wilayah desa lain yang akan terdampak langsung. Jika pemerintah, merealisasikan rencana proyek geothermal ini.

Baca juga:  Rombongan Wisata asal Majalengka Masuk Jurang di Sumedang

Alasan Warga Menolak Proyek Geothermal

Eme menjelaskan, penolakan warga karena adanya rencana pihak terkait yang akan melakukan survey. Untuk pembangunan proyek panas bumi di lima kecamatan. Atau di seputar wilayah cincin Gunung Tampomas.

Eme menuturkan, rencana proyek geothermal ini dikhawatirkan menyebabkan pencemaran kadar air di wilayah terdampak. Karena air akan bercampur belerang. Kemudian, akan berkurangnya debet air di wilayah terdampak di sekitar Gunung Tampomas.

“Warga juga khawatir, kesuburan tanah akan berkurang. Kemudian dikhawatirkan juga pada awal difungsikan atau saat proses pengeboran terjadi getaran hingga gempa lokal, dan tanah anjlok,” jelas Eme. (R003)