GAYAIN, ruber.id – Akhirnya setelah sekian lama, Indonesia kembali menelurkan film berlatar sejarah. Film tersebut berjudul Perang Kota, yang kini sudah tayang di banyak sinema Indonesia.
Film berlatarbelakang Jakarta tahun 1946 ini, menceritakan kisah drama sepasang suami-istri yang terjebak di banyak pertempuran setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Indonesia tahun 1946, memang masih dalam keadaan tanggung.
Pihak koloni seperti Persemakmuran Inggris Raya, Kerajaan Jepang, dan VOC Belanda masih mencoba untuk menguasai Nusantara.
Banyak pejuang kemerdekaan Indonesia masih bertikai dengan pihak koloni di banyak kota di Indonesia.
Salah satunya, ada Isa yang diperankan oleh Chicco Jerikho di film Perang Kota ini.
Istrinya yang bernama Fatimah (Ariel Tatum) pun, harus berjuang bersama dengan Isa.
Karena dengan perannya sebagai pejuang kemerdekaan, membuat mereka harus melaksanakan misi pertempuran.
Film Perang Kota ini, diadaptasi dari novel Jalan Tak Ada Ujung, hasil karya novelis legendaris Muchtar Lubis yang dirilis pada tahun 1952 lalu.
Sinopsis Film Perang Kota
Isa, adalah seorang guru instrumen biola berumur 35 tahun di Jakarta tahun 1946.
Selama tahun 1945 lalu, Isa sempat berperan di Pertempuran Surabaya melawan Pasukan Sekutu.
Seluruh pertempuran yang ia jalani menyebabkan trauma dan impoten.
Isa, bahkan tidak dapat mengajar lagi karena sekolah tutup akibat murid-muridnya yang tidak dapat datang.
Bersama anak angkatnya bernama Salim (Ar Barrani Lintang) dan istrinya Fatimah, Isa mencoba bertahan hidup di Jakarta yang tengah kacau balau.
Jakarta saat itu, memang tengah banyak mengalami masalah dengan kaburnya Presiden Sukarno, serta konflik melawan keberadaan pasukan Gurkhas, Inggris, dan Belanda.
Isa bersama muridnya yang bernama Hazil (Jerome Kurnia), merencanakan misi agar dapat mengamankan Jakarta dan menciptakan revolusi di Indonesia.
Misi tersebut, yaitu mengebom sebuah bioskop di Pasar Senen, yang merupakan lokasi berkumpul bagi pasukan Inggris yang membawa Gurkha dari India sebagai pasukan garis depan mereka. ***