Fakta Sesar Sagaing, Pembangkit Gempa Dahsyat Myanmar dengan Sejarah Aktivitas Seismik Tinggi

Fakta Sesar Sagaing, Pembangkit Gempa Dahsyat Myanmar
Foto from WhatsApp grup BMKG

BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025 kemarin, menambah daftar panjang aktivitas seismik dahsyat yang dipicu oleh Sesar Sagaing.

Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Sesar Sagaing merupakan sesar geser aktif yang membentang dari Utara ke Selatan Myanmar dengan panjang sekitar 1.200 kilometer.

“Sebagai salah satu sumber gempa utama di kawasan tersebut, Sesar Sagaing melewati sejumlah kota besar. Seperti Mandalay, Sagaing, Naypyidaw, Bago, dan Yangon,” ungkap Daryono melalui rilis yang diterima ruber.id, Sabtu (29/3/2025).

Daryono menjelaskan, kota-kota tersebut, berada dalam zona risiko tinggi akibat aktivitas tektonik yang terjadi di sepanjang sesar tersebut.

Baca juga:  Intensitas Hujan Tinggi, Warga Sumedang Diimbau Siaga

Karakteristik dan Mekanisme Sesar Sagaing

Sesar Sagaing, memiliki mekanisme geser menganan (dextral strike-slip), dengan pergerakan lempeng yang cukup signifikan. Yakni sekitar 18–22 milimeter per tahun.

“Sesar ini, merupakan bagian dari sistem tektonik yang menjadi batas antara Lempeng India dan Lempeng Sunda. Sehingga, menjadikannya salah satu struktur geologi paling aktif di Asia Tenggara,” jelas Daryono.

Sejarah Gempa Besar yang Dipicu Sesar Sagaing

Daryono mengatakan, sejarah mencatat, Sesar Sagaing telah beberapa kali memicu gempa besar yang menyebabkan kerusakan signifikan dan korban jiwa yang tidak sedikit.

Beberapa gempa dahsyat yang pernah tercatat akibat aktivitas sesar ini antara lain:

  • 1931: Gempa berkekuatan M7,5
  • 1946: Dua gempa besar berkekuatan M7,3 dan M7,7
  • 1956: Gempa berkekuatan M7,0
  • 2012: Gempa berkekuatan M6,8
  • 2025: Gempa berkekuatan M7,7
Baca juga:  Alasan Negara-negara Dukung Rusia Invasi Ukraina, dari Chechnya hingga China

Gempa-gempa tersebut, menunjukkan betapa aktifnya Sesar Sagaing sebagai pembangkit gempa besar di Myanmar.

“Para ahli terus memantau aktivitas tektonik di wilayah ini guna meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan,” ucap Daryono.

Daryono menambahkan, dengan tingkat aktivitas yang tinggi, Sesar Sagaing tetap menjadi ancaman serius bagi wilayah sekitarnya.

Masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa diharapkan selalu waspada dan memahami langkah-langkah mitigasi demi keselamatan bersama. ***