Dengan Modal Rp70.000, Warga Pangandaran Ini Wujudkan Mimpi untuk Kuliah

BERITA PANGANDARAN, ruber.id Di tengah sulitnya persoalan ekonomi, tidak menyurutkan semangat Kiki Masduki, 20, untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke bangku kuliah.

Kiki, saat ini merupakan mahasiswa semester 1 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STIT NU) Al-Farabi Pangandaran.

Di luar jadwal kuliah, Kiki disibukkan dengan menekuni usaha jual beli buah-buahan hasil bumi bidang pertanian.

Untuk menekuni usaha yang dirintis sejak September 2018 tersebut, Kiki mengaku memakai modal Rp70.000.

“Saya lulus SMA pada bulan Agustus 2018. Saya ingin kuliah walau kondisi ekonomi keluarga tidak mapan,” kata Kiki.

Untuk mewujudkan mimpinya bisa masuk ke bangku kuliah, Kiki harus memutar otaknya.

Setelah lulus SMA, Kiki meminjam uang kepada ibunya Rp70.000.

Baca juga:  Hasil Panen Padi Capai Target, Ini Tips Dinas Pertanian Pangandaran

Dari uang tersebut, Kiki berkeliling ke perkampungan membeli buah-buahan dari petani dengan sistem borongan per pohon.

“Pertama kali saya bertemu dengan petani yang mau menjual buah kedondong, harga jual ke saya waktu itu Rp2.000/kilogram,” tambah Kiki.

Untuk menghemat biaya, Kiki memanen buah kedondong sendiri dengan cara dipanjat dan hasilnya satu pohon buah kedondong mencapai 4 karung.

“Buah kedondong itu saya jual lagi ke los atau bakul buah-buahan, dengan harga Rp4.000/kilogram,” terang Kiki.

Selama dua minggu, dari uang modal Rp70.000 berputar hingga menjadi Rp800 ribu.

“Saya bersyukur dari perjalanan pahit itu bisa kuliah seperti orang lain dengan biaya usaha jual beli buah-buahan yang sekarang ditekuni,” kenang Kiki.

Baca juga:  Dinkes Pangandaran Targetkan PPKM Level II

Kiki menjelaskan, sebelumnya orang tuanya berprofesi sebagai pembuat gula merah dengan penghasilan Rp30.000/hari.

“Bapak dan Ibu saya sudah tua, tiap pagi dan sore Bapa manjat pohon kelapa mengambil air nira, dan ibu saya di rumah langsung memasaknya untuk dijadikan gula,” jelas Kiki.

Melihat kondisi usia orang tuanya yang semakin menua, Kiki pun mengajak untuk beralih profesi menekuni usaha jual beli buah-buahan.

“Saya sekarang mempunyai cita-cita memiliki los buah-buahan.”

“Karena, dengan modal pengalaman beberapa bulan ke belakang menjadi ranting pengepul membeli buah-buahan ke petani langsung sudah tergambar sasaran pasarnya,” kata Kiki.***