KOPI PAGI, ruber.id – Kisah nyata seorang pemuda yang kecanduan judi online (Judol) dan hidupnya hancur berantakan ini, dituturkan oleh Dr. Gumilar, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Firdaus di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Cerita bermula, dari seorang pria muda yang memiliki kehidupan nyaris sempurna.
Menurut Gumilar, ia cerdas, tampan, berkepribadian baik, berasal dari keluarga terhormat, dan telah membangun karier sukses yang membuatnya menjadi kebanggaan keluarga.
Hidupnya bersama istri dan seorang putri kecil terasa begitu bahagia, dan berkecukupan.
“Namun, segalanya berubah drastis pada tahun 2023. Saat itu, pria muda ini dikenalkan seseorang pada sebuah situs judol. Ia lalu mengenal judi online mulai dari poker, ceme, slot, hingga parlay.”
“Awalnya hanya coba-coba, tapi kebiasaan ini dengan cepat berubah menjadi kecanduan berat,” kata Gumilar kepada ruber.id, Jumat (24/1/2025).
Seiring waktu, kata Gumilar, pemuda ini semakin tenggelam dalam dunia perjudian online yang bisa diakses melalui smartphone miliknya.
“Siang dan malam dihabiskannya di depan layar handphone, sementara pekerjaan, istri, dan anaknya diabaikan,” ucap Gumilar.
Alhasil, kata Gumilar, uang yang dulu berlimpah kini habis untuk judi, dan pria itu mulai meminjam.
Bahkan, menipu demi melanjutkan kebiasaan buruknya. Tak hanya itu, barang-barang rumah mulai dijual hingga utang menumpuk.
“Puncaknya, sang istri yang sudah tidak tahan memilih pergi, menggugat cerai, dan memulai hidup baru di Kalimantan bersama pasangan lain,” jelas Gumilar.
Tak sampai di situ, putri semata wayang mereka yang malang akhirnya diasuh oleh kakek-nenek tanpa kasih sayang langsung dari orang tuanya.
“Pemuda itu pun semakin tersesat, berpindah-pindah tempat tinggal, dan meninggalkan masalah di mana pun ia berada,” sebut Gumilar.
Dukungan Sahabat, Keluarga dan Rehabilitasi di Ponpes Nurul Firdaus Ciamis
Namun, kata Gumilar, secercah harapan mulai datang di tengah kehancuran itu, masih ada orang-orang yang peduli padanya.
Seorang sahabat baik, dan kedua orangtuanya tidak pernah menyerah.
Mereka yang peduli terhadap pemuda ini pun membawanya untuk mengobati kecanduan berat akan judol yang dialaminya.
Ia pun mulai menjalani pengobatan di Pondok Pesantren Nurul Firdaus yang berlokasi di Dusun Panoongan, Desa Kertaraharja, Panumbangan, Ciamis.
“Pemuda ini datang dan mulai menjalani terapi mental untuk mengatasi kecanduannya di tempat kami,” ucap Gumilar.
Gumilar mengatakan, proses penyembuhan ini memakan waktu cukup lama. Sekitar satu tahun lamanya, hingga akhirnya ia berhasil lepas dari jerat judol tersebut.
“Sebagai salah satu solusi, Pondok Pesantren Nurul Firdaus memang menyediakan layanan rehabilitasi mental untuk pecandu judi online,” ucap Gumilar.
Gumilar menjelaskan, dengan metode Ruqyah Syar’iyah dan Hipnoterapi. Yang dipandu oleh para ahli berpengalaman, Nurul Firdaus menjadi harapan baru bagi mereka yang ingin lepas dari jerat adiksi.
“Cerita pemuda ini hanya satu dari ribuan masyarakat di Indonesia yang mulai merasakan efek buruk dari judi online. Untuk itu, jika Anda atau orang terdekat membutuhkan bantuan dan ingin terlepas dari jerat judol segera datang ke Ponpes Nurul Firdaus di Ciamis,” jelas Gumilar.
Sebagai informasi awal, kata Gumilar, masyarakat yang ingin menjalani rehabilitasi kecanduan judol dapat menghubungi nomor WhatsApp: 0813-2323-0058.
Gumilar menambahkan, jangan biarkan judi online merusak kehidupan atau keluarga Anda.
“ersama, kita bisa menyelamatkan anak bangsa dari bahaya yang semakin merajalela ini. Mari bertindak sebelum semuanya terlambat!,” ajak Gumilar.***