Cara Ponpes Nurul Firdaus Ciamis Rehabilitasi Remaja Bermasalah dan Pengguna Narkotika

Cara Ponpes Nurul Firdaus Rehabilitasi Remaja Bermasalah

BERITA EDUKASI, ruber.id – Remaja bermasalah yang mengalami gangguan mental, nakal, dan kecanduan narkoba. Masih dapat diobati melalui pembinaan multi meta kecerdasan sinergi.

Metode pengobatan ini, bisa ditemui di Pondok Rehabilitasi Remaja, Pondok Pesantren Nurul Firdaus, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Pengasuh sekaligus Pimpinan Ponpes Nurul Firdaus Ciamis Dr. Gumilar, S. Pd., MM., CH., CHt., pNNLP mengatakan, sudah banyak remaja nakal. Gangguan mental maupun kejiwaan hingga kecanduan narkoba yang telah Nurul Firdaus tangani.

“Alhamdulillah, atas izin Allah, remaja yang dalam tanda kutip mengalami berbagai permasalahan gangguan mental dan kejiwaan itu. Semuanya bisa diobati dan bisa kembali hidup normal,” ujar Gumilar kepada ruber.id, Ahad (29/9/2019).

Gumilar menyebutkan, konsep perawatan yang diterapkan di Pondok Rehabilitasi Remaja Nurul Firdaus ini yaitu mengembalikan mereka (Remaja). Dari perilaku yang selalu menentang kehendak Allah SWT atau maksiat. Kepada perilaku yang sesuai dengan kehendak Allah SWT atau taat.

Remaja korban penyalahgunaan obat, kenakalan remaja dan remaja yang mengalami gangguan kejiwaan perlu penanganan serius.

“Dari sudut pandang tasawuf, orang yang mabuk, yang jiwanya sedang terguncang dan terganggu, membutuhkan metode pemulihan.”

“Nah, metode yang digunakan di Nurul Firdaus ini, baik secara teoritis maupun praktis didasarkan pada Alquran, hadis dan Ijtihad para ulama,” katanya.

Metode ini, kata Gumilar, yaitu dengan mandi, salat, ruqyah syar’iyyah, Spiritual-HypnOtivation, hingga tahap pembinaan.

Baca juga:  Puluhan Mahasiswa Ikopin Jatinangor Disambut 12 Koperasi di Pangandaran

Penjabarannya, lanjut Gumilar, metode mandi sebab lemahnya kesadaran remaja akibat mabuk misalnya, dapat dipulihkan dengan mandi dan wudhu.

“Mandi dan wudhu ini akan menyucikan tubuh dan jiwa. Sehingga, siap untuk kembali menghadap Allah Yang Maha Suci.”

“Makna simbolik dari wudhu sendiri yaitu mencuci muka, menyucikan bagian tubuh yang mengekspresikan jiwa, mencuci lengan, mensucikan perbuatan.”

“Kemudian, membasuh kepala, menyucikan otak yang mengendalikan seluruh aktivitas tubuh, membasuh kaki, dan menyucikan tiap langkah perbuatan dalam hidup,” urainya.

Gumilar menyebutkan, metode lainnya yaitu melalui salat.

Di mana, remaja yang telah dibersihkan atau disucikan melalui proses mandi dan wudhu ini. Akan dituntun untuk melaksanakan salat fardhu dan sunnah, sesuai dengan metode Nurul Firdaus.

“Tuntunan pelaksanaan salat fardhu dan sunnah ini sesuai dengan ajaran Islam dan kurikulum ibadah yang telah kami buat,” sebutnya.

Setelah itu, kata Gumilar, remaja yang kecanduan narkotika, gangguan mental dan kejiwaan akan melalui tahap ruqyah.

Ruqyah, kata Gumilar, adalah metode penyembuhan melalui cara pembacaan ayat suci Alquran.

Di mana cara ini, akan dibacakan pada orang yang sakit akibat mata hasad ‘ain), sihir, bisa. Sengatan hewan, rasa sakit, gila, kerasukan dan gangguan jin.

Adapun, kata Gumilar, pengertian ruqyah secara terminologi merupakan al-‘udzah (Sebuah perlindungan).

Hal ini, digunakan untuk melindungi orang yang terkena penyakit.

Seperti panas akibat disengat binatang, kesurupan, dan yang lainnya.

Baca juga:  Cara Mengeluarkan Susuk Secara Islami, Bisa Dilakukan di Ponpes Nurul Firdaus Ciamis

“Ruqyah ini terkadang disebut juga dengan ‘azimah (azimat).”

“Adapun, makna dari ruqyah secara etimologi syariat yaitu doa yang mengandung permintaan dan perlindungan kepada Allah SWT, untuk mencegah atau mengobati bala dan penyakit.”

“Kadang, doa itu diiringi dengan sebuah tiupan dari mulut ke kedua telapak tangan atau anggota tubuh orang yang me-ruqyah atau yang diruqyah.”

“Tentunya, ruqyah yang paling utama adalah doa dan bacaan yang bersumber dari Alquran dan Sunnah,” terangnya.

Gumilar menuturkan, metode selanjutnya yang digunakan untuk menyembuhkan remaja yang mengalami gangguan mental, kejiwaan, dan kecanduan narkotika ini yaitu spiritual-hypnotivation.

Metode ini, kata Gumilar, merupakan salah satu alternatif teknik dan mindset untuk bisa meraih kesuksesan dan kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.

Caranya, dengan menjadikan diri sendiri sebagai motivator dan khalifah atau panglima bagi hawa nafsu diri.

Sehingga pada akhirnya, berujung pada penemuan sebuah makna hidup yang terkandung dalam visi dan misi spiritual di dalamnya.

“Kami telah mengembangkan metode SHOT (Spiritual-HypnOtivation Therapy).”

“Yaitu, proses pengembangan diri dengan menggabungkan konsep sugesti-sugesti positif yang berspiritual melalui proses hypnosis dan hypnotherapy,” tuturnya.

Melalui spiritual-hypnotivation ini penanaman visi-misi spiritual dapat tertanam lebih dalam.

Sehingga, kata Gumilar, seseorang dapat termotivasi untuk meraih kesuksesan.

“Program ini, menawarkan suatu kunci keberhasilan untuk memaksimalkan semua potensi-potensi. Pada dirinya menjadi seorang yang professional apapun profesinya yang berbasis spiritual.”

Baca juga:  Pengukuhan 721 Praja Pratama IPDN Angkatan XXXV: Harits Prasidya Siap Berbakti

“Program ini sangat cocok, tidak hanya untuk remaja pelajar dan mahasiswa.”

“Tapi juga cocok untuk karyawan, pelaku bisnis dan semua kalangan warga yang selalu beraktivitas dan bersosialisasi dengan orang,” ujarnya.

Metode terakhir yang digunakan, lanjut Gumilar, yaitu melalui pembinaan secara kontinyu.

Melalui pembinaan ini, remaja akan ditempatkan di Pondok Rehabilitasi Remaja Nurul Firdaus.

Tujuannya, untuk mengikuti program rehabilitasi sepanjang 24 jam. Kurikulum pembinaan sendiri telah ditetapkan oleh Dr. Gumilar, S.Pd., MM.

Pembinaan itu, lanjut Gumilar, mencakup mandi dan wudhu, salat, zikir, hypnotherapi, ruqyah syar’iyyah dan ibadah lainnya.

Gumilar mengatakan, selain kegiatan-kegiatan tersebut, juga diberikan kegiatan tambahan berupa pelajaran baca Alquran, doa, tata cara ibadah, ceramah keagamaan dan olahraga.

“Tiap anak bina dievaluasi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kesehatan jasmani dan rohaninya. Evaluasi ini diberikan dalam bentuk wawancara atau penyuluhan oleh ustaz,” ucapnya.

Gumilar menambahkan, sebagian besar remaja yang telah mengikuti program rehabilitasi remaja di Ponpes Nurul Firdaus Ciamis ini dapat dikembalikan ke lingkungan keluarganya kembali ke kehidupan normal.

“Semuanya itu karena ridho dari Allah SWT. Alhamdulillah,” katanya.

Jika para orang tua mempunyai anak remaja yang mengalami gangguan jiwa, mental hingga kecanduan bisa datang langsung ke Ponpes Nurul Firdaus, di Dusun Panoongan, Desa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.

Penulis/Editor: R003