Bupati Sumedang Pantau Langsung Pembangunan Jembatan Gantung Panyindangan

BERITA SUMEDANG, ruber.id Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir melakukan monitoring rencana pembangunan ruang publik baru. Yaitu di kawasan Stadion Ahmad Yani, Ketib dan Jembatan Gantung Panyindangan.

Selain itu, dilaksanakan pula giat Jumat bersih di ruas Jalan Pager Betis menuju Desa Baginda, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.

Monitoring tersebut dilakukan bersama Dandim 0610 Letkol Arm Novianto Firmasnyah. Beserta Muspika Kecamatan Sumedang Selatan, dan unsur SKPD lainnya. Kegiatan dilaksanakan dengan bersepeda bersama.

Dony juga turut melihat langsung progres pembangunan Jembatan Gantung Panyindangan. Jembatan ini, menghubungkan Desa Gunasari dengan Desa Baginda, di antara aliran Sungai Cihonje.

“Pembangunannya hampir selesai. Ini akan memudahkan akses masyarakat. Baik itu ke tempat pendidikan, kesehatan. Termasuk untuk mengangkut hasil bumi,” ujarnya kepada ruber, Jumat (4/1/2019).

Baca juga:  Warga Situraja Reaktif Rapid Tes, Total Jadi 2 Kasus di Sumedang

Menurut Dony, dengan dibangunnya Jembatan Gantung Panyindangan. Yang mempunyai panjang 165 meter dengan lebar 1.65 meter tersebut. Setidaknya, dapat memperpendek jarak yang ditempuh, juga mengurangi beban ongkos.

“Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk menghubungkan dua desa, terutama untuk melancarkan aktivitas ekonomi seperti hasil padi. Jadi kepada warga di sini manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” terangnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sumedang, Bambang, menuturkan, anggaran pembangunan jembatan tersebut bersumber dari APBN sebesar Rp28.5 miliar.

Namun, secara teknis dalam pelaksanaannya dilakukan oleh pemerintah pusat. Jadi, dalam hal ini Dinas PUPR Sumedang hanya memberikan usulan bahwa di empat daerah ini diperlukan sebuah akses penunjang untuk keperluan penyeberangan lintas desa.

Baca juga:  Sadar Pentingnya Jaminan Sosial untuk Warga, Pemerintah Desa Linggajaya Teken MoU dengan BPJS Ketenagakerjaan Sumedang

“Letak daerah yang terisolir menjadi pertimbangan pemerintah, sehingga diperlukan adanya akses penghubung jembatan gantung Panyindangan supaya arus kendaraan berjalan dengan efektif dan efisien. Jadi selain bisa dilalui oleh pejalan kaki dan motor, mobil ambulans mini juga bisa masuk untuk antar jemput pasien,” tuturnya. (Arsip ruber.id)