Bupati Sumedang: Kejuaraan Paralayang Dunia Jadi Pemicu Tumbuhnya Ekosistem Pariwisata

BUPATI Sumedang H Dony Ahmad Munir diwawancara saat meninjau para atlet cross country yang sedang take off di venue paralayang Batudua, Gunung Lingga, Linggajaya, Cisitu, Sumedang, Jumat (25/10/2019). ist/ruber.id

Bupati Sumedang: Kejuaraan Paralayang Dunia Jadi Pemicu Tumbuhnya Ekosistem Pariwisata

SUMEDANG, ruber.id — Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir berharap event West Java Paragliding World Championship 2019 menjadi pemicu tumbuhnya ekosistem pariwisata di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dony mengatakan event ini diharapkan berdampak besar terhadap kemajuan pariwisata di Kabupaten Sumedang ke depan. Khususnya, dalam membentuk ekosistem pariwisata melalui wisata olahraga (Sport tourism).

BACA JUGA: WPC 2019 Jadi Pijakan Sumedang Menuju Destinasi Wisata Kelas Dunia

“Harapan kami ke depan, ekosistem sport tourism benar-benar terbentuk sebagai diferensiasi bahwa Sumedang benar-benar surganya paralayang dunia,” kata Dony, bersama Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan dan Sekda Herman Suryatman saat meninjau langsung para atlet cross country yang sedang melakukan take off di venue paralayang Batudua, Gunung Lingga, Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Jumat (25/10/2019).

Dony menyebutkan, setelah event ini selesai, juga diharapkan muncul ketertarikan warga untuk terjun di wisata olahraga paralayang.

Baca juga:  Diduga Ditusuk, Pria asal Pamulihan Sumedang Tewas Terkapar di Jalan Tanjungsari

“Kami sangat berharap respon positif masyarakat setelah berakhirnya event ini. Termasuk, bagaimana atlet Sumedang turut terpacu untuk membuka latihan paralayang (Bagi masyarakat umum) atau membuka coaching clinic,” ucap Dony.

Keyakinan ini, kata Dony, diperkuat dengan banyaknya warga yang datanf berduyun-duyun ke lokasi take off dan landing untuk menyaksikan jalannya perlombaan dan menjadikannya status di media sosial.

“Saat ini banyak masyarakat dan di mana-mana meng-upload dan posting, serta menyebarluaskan kegiatan paralayang ini.”

“Ke depan, harus ada tempat latihannya, ada pula pelatihnya, ada orangnya (Yang mau berlatih atau mencoba). Ekosistem ini tumbuh bersama dengan komunitas di Sumedang untuk mewujudkan surga paralayang ini,” ujar Dony.

Baca juga:  Antisipasi Teror Serupa Bom di Gereja Katedral Makassar, Polsek Jatinangor Perketat Keamanan

Dony menambahkan, ekosistem pariwisata ini, harus terbangun dari hulu sampai hilir. Mulai dari jajaran pemerintahan hingga masyakat lapisan bawah.

“Kami bangun kesadaran wisata di masyarakat, di semua tingkatan. Semua menjadi agen-agen wisata. Saya sendiri, bupatinya, harus menjadi pemandu wisata. Begitu juga wakil bupati dan sekdanya.”

“Semua instansi di Sumedang adalah menjadi dinas pariwisata. Kepala dinasnya jadi kadis pariwisata. Semua warga adalah pemandu wisata. Semua tempat jadi destinasi wisata,” harap Dony.

Event ini, lanjut Dony, juga diharapkan dapat berdampak terhadap capaian sasaran kegiatan.

“Melalui kegiatan ini, setidaknya ada tiga hal yang ingin kami capai. Pertama, sebagai sarana konsolidasi budaya. Kedua sebagai promosi wisata. Ketiga sebagai pendorong roda ekonomi masyakarat,” sebut Dony. dedi suhandi

Baca juga:  Tak Ada Investor yang Tertarik, Realisasi KEK Jatigede Masih Suram

Baca berita lainnya: Nikmatnya Kopi Sumedang Bakal Manjakan Atlet Paralayang Dunia