BERITA ruber.id – Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir yang sedang menjalankan ibadah umrah di tanah suci mendoakan para korban banjir bandang Sungai Cisurupan di Desa Sawahdadap Kecamatan Cimanggung, khususnya bagi yang meninggal dunia.
“Semoga Allah mengganti bencana ini dengan yang terbaik menurut Allah. Untuk korban yang meninggal mudah-mudahan di terima Iman Islamnya, diampuni dosa-dosanya dan diberikan rahmat serta maghfirah di alam kuburnya,” ujar Bupati Dony, Minggu (18/12).
Bupati juga berdoa agar keluarga korban banjir bandang di Cimanggung, tabah dan sabar menghadapi musibah tersebut
“Bagi keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kekuatan, ketabahan, kesabaran dan ketawakalan,” tuturnya.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan banjir dan evakuasi korban Bupati juga mengucapkan terima kasih.
“Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama sama membantu penanganan banjir ini.”
“Terutama kepada TNI, Polri, para relawan, BPBD, Basarnas, pemerintah kecamata/desa berserta aparaturnya,” kata Bupati.
Banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (17/12) sekitar pukul 17.00 WIB telah menyebabkan 383 jiwa atau 125 KK mengungsi karena tempat tinggal mereka terendam banjir.
Tidak hanya itu, dua orang warga asal Dusun Babakan Kananga bernama Syifa (15) dan Dini (40) RT 01 RW 05 sempat dinyatakan hilang karena terseret arus sungai.
Kedua korban ditemukan keesokan harinya, Minggu (18/12), 400 meter dari titik awal mereka hanyut dalam kondisi meninggal dunia.
Bupati Dony telah memberikan arahan kepada Sekretaris Daerah untuk melakukan langkah-langkah penanganan.
“Beliau (Bupati) sudah meminta saya untuk memastikan agar para korban bencaba difasilitasi dengan baik, berupa logistik, kesehatan dan fasilitas lainnya,” ucap Sekda yang hadir langsung di lokasi banjir.
Ia menambahkan, sesuai arahan Bupati pihaknya telah mengerahkan Damkar untuk pembersihan pasca banjir serta mengantisipasi adanya banjir bandang susulan.
“Sebagai antisipasi adanya banjir bandang susulan, kami melakukan asesment di hulu-hulu sungai apabila ada yang menghalangi aliran sungai,” ujarnya.
Ditempatkan pula petugas yang siap sedia di hulu sungai untuk berkoordinasi dengan petugas yang berada di bawah.
“Jadi petugas yang standby di hulu ini akan menginformasikan jika potensi banjir terjadi,” tuturnya.
Bupati juga memerintahkan dirinya untuk menyiapkan Dapur Umum dan Posko Kesehatan di lokasi pengungsian serta petugas medis yang berkeliling (mobile).
“Warga korban banjir yang mengungsi diberikan layanan logistik yang memadai. Terutama untuk makan disiapkan Dapur Umum, Posko Kesehatan yang standby di Balai Desa. Termasuk yang mobile dengan layanan jemput bola,” ujarnya.
Ia memastikan bahwa Pemda hadir dengan melibatkan seluruh SKPD dan pihak lainnya dalam mengatasi bencana banjir tersebut.
“Pemda Kabupaten Sumedang hadir di tengah-tengah masyarakat unruk memberikan pelayanan terbaik,” tuturnya.