Bupati Pangandaran Waspadai Wisata Balas Dendam

Bupati Pangandaran Waspadai Wisata Balas Dendam
Foto from Instagram @ronysaputra18

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mewaspadai istilah wisata balas dendam.

Bupati Jeje menyampaikan hal tersebut seiring dengan rencana Pemkab Pangandaran untuk membuka kembali seluruh objek wisata di tengah pandemi Covid-19.

Pembukaan seluruh objek wisata di Pangandaran ini rencananya akan mulai dibuka, pada Jumat (3/9/2021) mendatang.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, keputusan tersebut sudah disepakati oleh unsur Forkopimda Pangandaran.

Selain itu, kata Jeje, juga telah diketahui oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Namun, rencana dibukanya kembali tempat wisata ini dengan pembatasan yang ketat.

Pembukaan objek wisata mengacu pada kasus Covid-19 di Pangandaran yang mengalami penurunan secara signifikan.

Di mana, tingkat kesembuhan pasien yang terinveksi virus Corona berada di angka 95%.

Baca juga:  KPU Pangandaran Raih Penghargaan Kategori Terbaik Pertama

Kemudian, tingkat keterisian tempat tidur di RSUD Pandega, Pangandaran juga sudah turun.

“Besok, saya mengikuti dulu pengarahan dari Pak Presiden. Rabu dan Kamis, saya sosialisasi langsung ke seluruh pelaku usaha wisata.”

“Insya Allah, Jumat sudah bisa buka,” kata Jeje usai menggelar rapat dengan unsur Forkopimda, di kantor bupati, Senin (30/8/2021).

Meski demikian, kunjungan wisata akan dibatasi seperti halnya sektor restoran, yakni hanya 25% dari kapasitas.

Waspadai Wisata Balas Dendam

Begitu juga, dengan hotel yang ada di kawasan wisata, dibatasi hanya 50% saja dari daya tampung.

“Dibuka, tapi masih bersyarat. Nanti Forkopimda siap memback-up, Pak Gubernur juga sudah mengetahui dan menyetujui.”

Baca juga:  Kemenag Pangandaran Waspadai Potensi Pengikut Muhammad Kece

“Kami tahu, kebijakan ini memancing potensi membludaknya pengunjung atau istilah wisata balas dendam,” tuturnya.

Untuk menghadapi hal tersebut, Jeje mengaku sudah menyiapkan formulasi aturan.

Salah satunya, adalah melakukan penyekatan di perbatasan wilayah menuju Pangandaran.

Upaya penyekatan ini, kata Jeje, akan melibatkan petugas dari unsur gabungan.

“Dengan adanya penyekatan itu, diharapkan bisa memperlambat arus wisatawan seandainya terjadi lonjakan.”

“Nanti disekat supaya ada delay, kalau sudah berkurang baru dibuka lagi,” ujarnya.

Jeje menyebutkan, formulasi lain untuk menghadapi fenomena revenge travel atau wisata balas dendam. Pihaknya, akan mempertimbangkan biaya tiket masuk yang lebih mahal untuk waktu-waktu tertentu.

“Misalnya di akhir pekan. Dari jam 4 pagi sampai jam 10 pagi, harga tiket naik berlipat.”

Baca juga:  Seorang Pedagang di Pasar Pangandaran Meninggal Dunia Akibat Positif COVID-19

“Kalau sudah siang, kan banyak tamu yang check-out, harga tiket kembali normal lagi. Tapi itu masih kami evaluasi,” sebutnya.