NEWS, ruber.id – Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir tampil sebagai pembicara dalam CEO Talks for West Java New Economic Corridor bertajuk “How West Java Wins: Leveraging Trade, Technology, and Talent for Global Success”.
Acara yang digelar oleh Badan Pengelola Kawasan Rebana bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat ini, menjadi bagian dari rangkaian West Java Investment Summit (WJIS) 2025. Kegiatan berlangsung di Pullman, Kota Bandung, Jumat (14/11/2025).
Sesi talkshow dipandu oleh Deputi Kepala Bidang Hubungan Kerja Sama Badan Pengelola Kawasan Rebana, Budhiana Kartawijaya, dan dihadiri para pelaku usaha serta calon investor.
Sumedang Tawarkan Regulasi Ramah Investasi
Dalam paparannya, Bupati Dony menegaskan kesiapan Kabupaten Sumedang untuk menjadi daerah yang pro-investasi.
Dony menyampaikan, WJIS menjadi ruang penting untuk memperkenalkan berbagai kemudahan yang telah disiapkan pemerintah daerah.
“Saya menegaskan komitmen Sumedang yang selalu terbuka bagi para investor. Kami menyiapkan regulasi yang memudahkan investasi, termasuk pemberian insentif,” ujar Dony.
Ia mengungkapkan, khusus sektor agrobisnis, pemerintah daerah berencana memberikan pengurangan retribusi PBB.
Selain itu, penyederhanaan perizinan juga terus dilakukan. Salah satunya, melalui integrasi Mal Pelayanan Publik (MPP) dengan sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA).
“Perbaikan infrastruktur juga terus kami lakukan agar produktivitas ekonomi semakin kuat,” tambahnya.
Penguatan SDM dan Transparansi Data Investasi
Dony juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
Program vokasi ini, dianggap mampu menjawab kebutuhan industri yang semakin spesifik.
“Kami menyiapkan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan industri. Selain itu, kami menyediakan data lengkap melalui platform Sumedang Investment Experience (SIX) untuk memberikan referensi yang aman, berkelanjutan, dan terukur bagi investor,” jelasnya.
Rebana sebagai Model Tata Kelola Ekonomi Baru
Ketua BP Rebana, Helmy Yahya, dalam sambutannya menyampaikan, Rebana kini tidak hanya dipandang sebagai kawasan geografis. Melainkan, model baru tata kelola ekonomi berbasis kolaborasi antara pemerintah dan sektor bisnis.
“Potensi Rebana luar biasa besar. Dengan populasi lebih dari 10 juta jiwa sebagai tenaga kerja produktif, ditambah infrastruktur strategis. Mulai dari Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, Tol Cisumdawu, bendungan, hingga perguruan tinggi, kawasan ini menjadi salah satu wilayah paling terintegrasi secara logistik di Indonesia,” ungkap Helmy.
Helmy menegaskan bahwa dukungan regulasi nasional dan provinsi membuat investor merasa lebih aman dalam berinvestasi di kawasan tersebut.
Bangun Kemitraan dan Strategi Masa Depan
Helmy menekankan bahwa CEO Talks bertujuan memperluas wawasan sekaligus membangun kemitraan lintas sektor.
“Saya berharap diskusi ini mampu melahirkan strategi konkret untuk menarik investasi berkualitas tinggi, memperkuat kesiapan lokal, dan mendorong inovasi melalui sinergi pemerintah, swasta, akademisi, dan lembaga keuangan,” ujarnya.
Forum Strategis Jawa Barat Hadapi Dinamika Ekonomi Global
CEO Talks for West Java New Economic Corridor ini menjadi ajang penting untuk menggali peluang dan kesiapan Jawa Barat dalam menghadapi perubahan ekonomi global.
Kawasan Rebana, disebut sebagai motor utama percepatan pertumbuhan ekonomi dan magnet bagi investasi kelas dunia.
Acara ini juga menegaskan posisi Jawa Barat sebagai salah satu pusat ekonomi berdaya saing tinggi di Indonesia, dengan kolaborasi lintas sektor sebagai kunci memenangkan persaingan global. ***






