Bupati Dony Jenguk Aki Tata, Petani yang Selamat dari Longsor Ciherang Sumedang

Petani Lolos dari Maut Longsor Ciherang Sumedang
Bupati Sumedang jenguk aki Tata, 60, petani asal Cimareme, Pasanggrahan Baru, Sumedang Selatan yang selamat dari longsor Ciherang, Sumedang, Sabtu (15/1/2022) sore. Instagram @donyahmad.munir/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Longsor besar yang terjadi di wilayah Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, nyaris mengakhiri hidup aki Tata, 66.

Sebelumnya, foto-foto aki Tata yang sekujur tubuhnya penuh dengan lumpur material longsor viral di media sosial, dan menyebar cepat melalui pesan berantai WhatsApp.

Pasca-kejadian, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir menjenguk aki Tata, di kediamannya di wilayah Cimareme, Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan.

Dalam akun Instagram pribadinya @donyahmad.munir, Bupati Dony menyatakan, kondisi aki Tata baik-baik saja, pasca-longsor.

Aki Tata, yang nyaris jadi korban tertimbun longsor tebing setinggi 150 meter dan lebar 80 meter ini, hanya mengalami luka ringan.

“Pa Tata, korban selamat bencana longsor di Dusun Sukasari, Desa Ciherang, Sumedang Selatan, dalam keadaan sehat.”

Baca juga:  Warga Kelurahan Situ Tewas Terbawa Arus di Sungai Cimanuk Sumedang

“Kakinya terkilir dan lecet-lecet, sekarang dalam perawatan,” ucap Dony dalam akun Instagramnya, Sabtu (15/1/2022).

Cerita Aki Tata Lolos dari Maut Longsor Ciherang

Sementara, ruber.id beritakan sebelumnya, kakek uzur yang satu ini lolos dari maut saat longsor besar menerjang wilayah Dusun Sukasari RT 03/03. Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Sabtu (15/1/2022) sekitar pukul 16.30 WIB.

Foto Aki Tata, yang lolos dari maut longsor Ciherang Sumedang ini pun viral dan banyak warga bagikan di media sosial. Hingga menyebar melalui pesan berantai WhatsApp.

Saat peristiwa longsor terjadi, aki Tata tengah berada di Sungai Cipongkor.

Saat itu, aki Tata, tengah membersihkan diri usai melihat kondisi sawah garapannya. Pasca-hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu siang.

Baca juga:  Berbekal Sambal Andalan, Bisnis Kuliner Ayam di Sumedang Kian Bersinar

Beruntung, aki Tata lolos dari maut, dan hanya saja, sekujur tubuh aki Tata penuh dengan lumpur.

Material longsoran dari tebing setinggi 150 meter lebar 80 meter sendiri menutup aliran Sungai Cipongkor, lokasi aki Tata terakhir.

Sungai Cipongkor sendiri, merupakan anak sungai yang bermuara ke sungai besar, yakni Sungai Cipeles.

Kepala Pusdalops PB BPBD Sumedang Rully Surya S mengungkapkan, tidak ada korban jiwa akibat longsor yang terjadi Sabti sore tersebut.

“Sampai saat ini, kami belum menerima laporan adanya korban jiwa akibat tertimbun material longsor,” ucapnya.

Pasca-longsor, Rully mengimbau, warga dengan radius 1 kilometer lebih waspada.

Karena, berpotensi terjadi longsor susulan.

“Kami imabu warga menjauhi lokasi longsor, radius 1 kilometer,” imbaunya.

Baca juga:  Tebing 10 Meter Longsor di Jalan Sumedang-Sukamantri

Rully mengatakan, tebing setinggi 150 meter dengan lebar 80 meter tersebut ini menyapu 2 hektare sawah milik warga di lokasi.

“Longsor terjadi akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak Sabtu siang,” ucapnya.

Rully mengimbau, untuk menghindari longsor susulan hingga banjir akibat material longsor yang menutup aliran Sungai Cipongkor, warga harus lebih waspada.

“Utamakan keamanan dan keselamatan jiwa, waspada terjadinya longsor susulan. Mengungsi sementara waktu ke tempat lebih aman bagi warga yang bermukim di sekitar lokasi” ucapnya.

Penulis/Editor: R003