Budaya Membaca di Pangandaran Masih Rendah

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Minat warga Pangandaran dalam membaca, sampai saat ini masih tergolong rendah. Padahal, dengan budaya membaca bisa menambah pengetahuan.

Ada beberapa faktor penyebab minimnya minat warga untuk membaca. Salah satunya, terkait sarana dan prasarananya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangandaran Tatang S Praja mengatakan, salah satu di antara faktor rendahnya budaya baca. Yakni belum maksimalnya sarana dan fasilitas baca di lingkungan masyarakat.

Berbagai upaya telah dilakukan agar minat budaya membaca meningkat.

Di antaranya bekerjasama dengan perhotelan, rumah makan dan perbankan, dengan cara menyimpan sejumlah buku.

“Sistem yang kami terapkan dengan cara silang layang. Menyimpan beberapa judul buku dalam waktu tertentu dan ditukar dengan judul buku baru setelah beberapa bulan,” katanya.

Baca juga:  Bidik Instansi Berbasis Risiko, Inspektorat Pangandaran Dibekali Rp864 Juta

Rencananya, pada tahun 2019 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bakal menambah taman bacaan di ruang publik.

“Kami ingin taman bacaan atau perpustakaan dekat ke calon pemustaka, agar minat baca warga meningkat,” papar Tatang.

Tatang menjelaskan, pihaknya juga akan memaksimalkan penggunaan perpustakaan motor dan mobil keliling ke berbagai daerah sasaran.

“Angka kunjungan ke perpustakaan tahun 2018 hanya tercatat 710 kunjungan dari anggota perpustakaan.”

“Lalu, ada 77 kunjungan dari nonanggota perpustakaan dan 2 kali rombongan sekolah,” jelas Tatang.

Sementara aktivitas budaya membaca yang terdata yakni kalangan remaja awal 1.0%, remaja akhir 30.2%, dewasa awal 40.9%, dewasa akhir 13.0%, lansia awal 13.2% dan manula 1%.***