BPBD Sumedang Tangani 19 Kejadian Bencana Sepanjang Maret 2023

BPBD Sumedang Tangani 19 Kejadian Bencana Selama Maret 2023
Foto Dokumen BPBD Sumedang/ruber.id

BERITA ruber.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang telah menangani 19 bencana alam yang terjadi sepanjang bulan Maret 2023.

Kejadian 19 bencana tersebut, tersebar di sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Sumedang.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang Asep Ramdani menyatakan, dari jumlah bencana yang terjadi, kejadian longsor mendominasi di sejumlah kecamatan.

Sementara itu, pohon tumbang dan angin puting beliung menjadi penyebab bencana lainnya.

“Dalam menangani bencana alam ini, BPBD Sumedang bekerjasama dengan pemerintah desa, TNI, Polri, dan masyarakat,” sebut Asep.

Asep menjelaskan, dari hasil asesmen yang dilakukan, terdapat 25 Kepala Keluarga (KK) dan sejumlah rumah yang terdampak bencana. Dengan tingkat kerusakan yang bervariasi, mulai dari ringan, sedang, hingga berat.

Baca juga:  Siap-siap! Warga Sumedang Tak Pakai Masker Bakal Didenda

Meski demikian, BPBD Sumedang menyatakan bahwa, tidak ada korban jiwa akibat dari 19 kejadian bencana yang terjadi selama bulan Maret 2023 tersebut.

“Untuk kerugian akibat bencana yang terjadi sepanjang bulan Maret itu, diperkirakan mencapai Rp135 juta,” jelas Asep.

Asep menegaskan, masyarakat Kabupaten Sumedang harus tetap waspada karena curah hujan diprediksi masih akan terjadi.

Kabupaten Sumedang yang terletak di pegunungan dan perbukitan rentan terjadi longsor, banjir, dan angin puting beliung.

“Oleh karena itu, masyarakat kami imbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama, warga yang tinggal di daerah rawan bencana,” ucap Asep.

Asep menambahkan, penanganan bencana alam menjadi tugas semua pihak, bukan hanya BPBD Sumedang.

Baca juga:  Lupa Matikan Tungku, Mobil dan Garasi Rumah Ludes Terbakar

“Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi cuaca dan mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana.”

“Hal ini penting, agar kerugian akibat bencana bisa diminimalisasi, dan tidak menimbulkan korban jiwa,” jelas Asep.