PANGANDARAN, ruber.id – Menyelaraskan organisasi dengan pemerintah daerah, Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) Center Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, gencar roadshow ke berbagai pelosok.
Melalui halaqoh (pertemuan) Aswaja, penyebaran syiar agama dan penguatan iman warga Pangandaran terhadap pengaruh budaya luar terus dilakukan.
Direktur Aswaja Center Kabupaten Pangandaran Rd Hilal Farid Turmudzi mengatakan, peran warga Nahdliyin dalam progres pembangunan kawasan pariwisata mendunia terus didorong setiap Halaqoh Aswaja agar bermanfaat.
Selain halaqoh, kata Hilal, kajian kitab kuning juga terus dilakukan sebagai upaya pencerdasan nalar para siswa dan mahasiswa yang ada di Kabupaten Pangandaran.
“Halaqoh sebulan sekali secara rutin di tiap kecamatan. Kalau kajian kitab kuning itu rutin setiap malam sabtu di Kecamatan Cijulang,” katanya kepada ruber.id, Jumat (6/3/2020).
Tak hanya itu, kongkow budaya juga dilakukan berbarengan dengan halaqoh agar masyarakat tidak lupa akan budaya bangsanya.
Hilal menuturkan, dalam halaqoh tersebut ada kajian terkait fiqih kebangsaan mengenai nasionalisme dari segi islam. Hal itu dilakukan upaya membentengi radikalisme.
Sebagai benteng radikalisme warga, kajian itu juga bertujuan untuk mempersiapkan Pangandaran sebagai kawasan wisata berkelas dunia.
Kawasan wisata terbuka seperti Pangandaran ini, kata Hilal, tentunya para turis pun berdatangan dengan membawa paham berbeda. Jika tidak diperkuat dari sekarang, mau kapan lagi.
Hilal berharap, warga Nahdliyin juga turut berperan dalam progres pembangunan Pangandaran sebagai kawasan wisata yang dimanjakan se provinsi Jawa Barat ini.
Terlebih, Pangandaran itu punya banyak potensi. Warga Nahdliyin jangan sampai seperti tikus yang mati di lumbung padi. (R002/dede ihsan)