Hendrawan menambahkan, saat ini, di antaranya dompet digital di Indonesia, hanya DANA yang benar-benar sudah 100% siap.
Bahkan, sebelum kebijakan ini diberlakukan, DANA sudah lebih dulu menerapkan QRIS untuk seluruh merchant layanan dompet digital di seluruh Indonesia.
Sementara itu, CEO & Co Founder DANA, Vincent Iswara mengatakan, DANA QRIS dapat diterima sebagai pembayaran dari berbagai metode pembayaran digital.
Vincent menyebutkan, 30 juta pengguna dompet digital ini nantinya dapat memakai layanannya di semua merchant yang memakai QRIS.
“Diharapkan, transaksi dapat terjadi secara langsung dan tepat waktu. Sehingga, akan lebih banyak warga Indonesia yang berpindah menggunakan transaksi nontunai dan nonkartu,” katanya.
Vincent menjelaskan, penerapan DANA QRIS juga membuka peluang yang makin besar. Khususnya, dalam mengedukasi warga akan manfaat bertransaksi nontunai.
Selain itu, lanjut Vincent, DANA QRIS juga menguntungkan pengguna dompet digital dan merchant.
“QRIS ini, dapat memperluas akses dan efisiensi transaksi melalui satu kode QR. Dan dapat dibaca oleh ragam aplikasi pembayaran digital QRIS.”
“Dengan adanya DANA QRIS, maka pelaku usaha maupun puluhan juta pengguna dompet digital DANA dapar merasakan DANA QRIS yang praktis, mudah, dan aman,” ujar Vincent. (R008/Moris)
Baca berita lainnya: Catatkan Kinerja Memuaskan pada 2019, BPJamsostek Tapaki 2020 dengan Optimistis
