EKBIS  

Bank bjb dan Pemprov Jawa Barat Sinergi Kembangkan Kredit Mesra

Hadir Untuk Seluruh Golongan Masyarakat

SUMEDANG, ruber.id – Bank bjb dan Pemrpov Jawa Barat komitmen untuk terus mengembangkan program bjb Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera).

Diketahui, program ini baru setahun diluncurkan dan telah menuai kesuksesan.

Untuk itu, Bank bjb dan Pemprov Jabar terus berinovasi mengembangkan program pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan ini.

Kredit Mesra sendiri diperuntukkan bagi warga Jawa Barat yang tidak mampu.

Tujuannya, dalam rangka menumbuhkembangkan para pelaku UMKM, yang ingin mendapatkan permodalan dan dapat diproses di tempat-tempat ibadah.

Direktur Utama Bank bjb Yuddy Renaldi menyebutkan, capaian 1 tahun penyaluran bjb Mesra ini, termasuk bjb Mesra bagi penyandang disabilitas.

Yuddy menuturkan hingga bulan Januari 2020, kredit bjb Mesra telah disalurkan kepada 202 rumah ibadah, 383 kelompok, 2.802 orang, 105 kecamatan, 16 kabupaten, dan 6 kota.

“Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa dalam 1 tahun, program ini telah membantu warga Jawa Barat untuk menjadi Juara Lahir Batin,” ujarnya saat kegiatan SAPAWARGA, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Desa Pakualam, Darmaraja, Sumedang, Sabtu (15/2/2020).

Baca juga:  Warga Sumedang Utara Tewas Terlindas Truk di Cadas Pangeran

Yuddy mengatakan, setelah menerima program kredit Mesra ini, taraf hidup warga Jawa Barat yang tadinya tidak mampu, naik status menjadi lebih baik.

“Untuk itu, inovasi program kredit Mesra ini akan terus dikembangkan,” sebutnya.

Yuddy menyebutkan, pada tahun 2020 ini, bjb Mesra juga akan diberikan bagi penyandang disabilitas.

Tentunya, kata Yuddy, hal ini sangat membahagiakan dan membanggakan karena seluruh warga di Jawa Barat mendapat akses yang lebih mudah.

“Sehingga dapat memberdayakan diri melalui fasilitas yang diberikan, salah satunya melalui program bjb Mesra ini,” katanya.

Yuddy menyatakan, dalam rangka memperluas penyaluran bjb Mesra, yang dapat diakses oleh penyandang disabilitas, bank bjb menjalin kerjasama dengan Fatayat dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia.

Kedua organisasi ini, bergerak di bidang pemberdayaan UMKM kepada penyandang disabilitas.

Baca juga:  Alif Tewas Terlindas Truk di Sumedang, Diduga Lepas dari Pengawasan Orang Tua

MoU untuk kerjasama ini, ditandatangani Direktur Konsumer dan Ritel Bank bjb Suartini dengan Ketua Fatayat PW Jawa Barat Hirni Zafa Hazefa.

MoU juga ditandatangani antara bjb dengan Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Kustini.

Selain itu, dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan apresiasi kepada DKM Al Mutaqin Cimalaka, Sumedang sebagai DKM yang mampu mengelola kredit bjb Mesra dengan baik.

Bantu Kampung Buricak Burinong dan Kampung Kaos Kaki

Kemudian, diserahkan pula secara simbolis bantuan CSR bank bjb di sektor lingkungan.

Yaitu melalui kegiatan penataan Pantai Buricak Burinong, di Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja.

Serta penyerahan bantuan untuk Kampung Kaos Kaki, di Desa Cikondang, Kecamaran Ganeas.

Yuddy menyebutkan, tujuan dilakukannya penataan Pantai Buricak Burinong ini sendiri sebagai upaya memanfaatkan potensi alam, sehingga keberadaannya dapat memberi nilai lebih

Selain itu, juga untuk meningkatkan nilai perekonomian warga sekitar, sekaligus membantu pemerintah dalam mewujudkan desa yang indah.

Baca juga:  Manfaatkan Harbolnas 12 12 untuk Dapat Produk Unggulan

Sehingga ke depan, Kampung Buricak Burinong memiliki daya tarik wisatawan dan memacu dalam mewujudkan desa yang maju di sekitar Waduk Jatigede.

Sedangkan, penyerahan bantuan CSR bank bjb untuk Kampung Kaos Kaki, merupakan bentuk kontribusi Bank bjb untuk stimulus dan merupakan bentuk peran aktif dalam menumbuhkan sentra ekonomi warga.

Bantuan untuk Kampung Kaos Kaki ini berupa 6 unit mesin pembuat kaos kaki.

“bank bjb akan terus mendukung program Pemrpov Jawa Barat, terutama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Jawa Barat.”

“Kami berharap, pada tahun 2020 ini, dengan inovasi yang hadir, warga ekonomi mikro dapat tumbuh dan berkembang serta memiliki usaha produktif.”

“Kemudian mengurangi ketergantungan kepada pinjaman informal dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta silaturahmi antarwarga makin erat.

“Selain itu, bantuan yang diberikan juga diharapkan dapat memumbuhkan karakter budaya, disiplin ilmu berbisnis dan mengelola keuangan yang baik,” ujar Yuddy. (R003)