ASN Sumedang Harus Pegang Teguh Filosofi Insun Medal Insun Madangan

ASN Sumedang Harus Pegang Teguh Filosofi Insun Medal Insun Madangan

SUMEDANG, ruber.id — Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat harus hadir untuk memberikan penerangan (pencerahan) bagi warga.

Hal ini selaras dengan filosofi ‘Insun Medal Insun Madangan’ atau Saya Lahir untuk Menerangi.

BACA JUGA: Peringati Maulid Nabi 1441 Hijriah, Sekda Sumedang Ajak ASN Teladani Akhlak Rasulullah

Sekda Sumedang Herman Suryatman mengatakan, makna filosofis Sumedang terkandung pada logo Sumedang di tangan kiri seragam para ASN untuk mengingatkan tugas dan peran ASN di masyarakat.

“Tentunya, ASN Sumedang harus memahami dan paham akan filosofi Insun Medal Insun Madangan yang mengandung arti Kula Lahir Pikeun Nyaangan (Saya Lahir untuk Menerangi).”

“Di mana, ASN harus hadir menjadi bagian dalam memberikan pencerahan bagi masyarakat Kabupaten Sumedang,” kata Herman saat memimpin apel gabungan OPD di lingkungan Pemkab Sumedang di Lapang Upacara Setda Sumedang, Senin (1/12/2019).

Baca juga:  Hindari Calo, Protokol Lapak Asik BPJamsostek Permudah Klaim JHT

Herman menyebutkan, ada dua hal yang harus digelorakan dalam memberi penerangan bagi masyarakat. Yaitu menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan.

“Saya mengutip dari Prasasti Kawali Dua yang berbunyi ‘Pakena Gawe Rahayu Pakeun Heubeul Jaya di Buana’.”

“Yang artinya, biasakan melaksanakan karahayuan (kebahagiaan) dan tugas kita adalah membahagiakan masyarakat.”

“Yang kedua adalah ‘Pakena Kerta Bener Pakeun Nanjeur Najuritan’ yang berarti biasakan untuk meningkatkan Karaharjaan (Kesejahteraan) supaya kita berjaya dalam peperangan (pembangunan),” tutur Herman.

Jadi, kata Herman, leluhur Sunda yaitu Prabu Niskala Wastu Kencana atau dikenal Prabu Siliwangi pada 1300 Masehi, sudah lebih dahulu mencanangkan Indeks Kebahagiaan masyarakat dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari pada UNDP.

Baca juga:  Warga Sumedang Positif Covid-19 Tembus 3.000 Orang

“Meningkatkan karahayuan berarti meningkatkan Indeks Kebahagiaan dan meningkatkan karaharjaan berarti meningkatkan kesejahteraan di Kabupaten Sumedang yang terukur dalam Indeks Pembangunan Manusia,” sebut Herman.

Herman menjelaskan, IPM Kabupaten Sumedang saat ini ada di angka 71 atau berada di bawah rata-rata Jawa Barat yaitu 72.

“Ini tentunya kondisi yang memprihatinkan dan menjadi tugas kita ke depan untuk mencapai target IPM Kabupaten Sumedang menjadi 74.”

“Tahun 2023, diharapkan seluruh program Sumedang Simpati bisa tercapai dan bisa diakselerasi,” kata Herman.

Herman menambahkan, Pemkab Sumedang telah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Sumedang Puseur Budaya Sunda(SPBS)

“Sebelumnya SPBS ini diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 113 tahun 2009 dan Insya Allah, sebentar lagi akan ditetapkan di Peraturan Daerah.”

Baca juga:  Desa Pakualam Ajukan Revisi Perbup Sumedang soal Pengelolaan Wisata Burnong

“Sehingga berkekuatan hukum lebih kuat untuk menggelorakan, melestarikan, dan mengembangkan budaya di Kabupaten Sumedang,” jelas Herman.

Dalam kesempatan ini, Herman mengucapkan terima kasih kepada ASN Kabupaten Sumedang yang telah melaksanakan tugas dengan baik dan berharap menyelesaikan tugas yang masih tersisa di akhir tahun 2019 ini.

“Karena ini merupakan akhir tahun, kita harus mengakselerasi kerja kita. Informasi terakhir dari BPKAD, posisi penyerapan anggaran masih 72%, terutama Dinas PUPR.”

“Penataan keuangan paling lambat 20 Desember 2019. Ada waktu untuk mengefektifkan dan mengoptimalkan penyerapan anggaran,” ujar Herman. luvi

Baca berita lainnya: Kolaborasi Gamelan Sarioneng Parakansalak-Musik Debussy, Sekda Sumedang: Ini Pertama Dalam Sejarah Indonesia