SPORTS, ruber.id – Laga ASEAN All Star VS Manchester United sepi terutama untuk suporter yang ingin menonton di stadion secara langsung.
Laga ini rencananya akan bergulir di Stadion Bukit Jalil, Malaysia pada tanggal 28 Mei 2025 mendatang.
Namun, meski tinggal menghitung hari, tiket penjualan masih belum sold out dan jelas hal ini jauh dari ekspektasi.
Karena yang didatangkan di laga ini adalah klub besar dari Liga Inggris yaitu Manchester United.
Meski saat ini performa mereka sedang tidak baik-baik saja, namun tetap saja ini adalah MU, tim yang memiliki fans banyak.
Bahkan salah satu fans terbesar di dunia juga ada di Asia Tenggara, jadi seharusnya laga ini dinantikan.
Namun, kenapa laga ASEAN All Star VS Manchester United ini malahan sepi terutama suporter Indonesia, berikut ulasannya.
Suporter Indonesia Fokus Piala Dunia 2026
Sebagai satu-satunya tim dari Asia Tenggara yang punya kesempatan ke Piala Dunia, Indonesia akan sangat sibuk.
Bukan hanya dari para pemain dan official saja melainkan juga suporter yang memiliki harapan yang besar.
Apalagi dalam laga Manchester United VS ASEAN All Star ini jadwalnya mepet dengan kualifikasi Piala Dunia 2026.
Maka sudah dipastikan, sebagai warga negara Indonesia akan mendukung tim Merah Putih dibandingkan menonton MU.
Tidak Ada Pemain Bintang Timnas Indonesia
Selanjutnya adalah dalam skuad ASEAN All Star sendiri dipastikan tidak ada nama-nama bintang timnas Indonesia.
Kembali hal ini karena semua pemain inti akan fokus untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang jauh lebih bergengsi.
Bahkan PSSI saja hanya memberikan dua pemain saja yaitu Asnawi Mangkualam dan M Ferrari untuk ASEAN All Star.
Tidak ada sosok seperti Maarten Paes, Jay Idzes bahkan pemain seperti Ricky Kambuaya pun tak diberikan.
Jadi tidak ada alasan yang cukup kuat untuk khususnya suporter Indonesia menonton laga ASEAN All Star VS Manchester United.
Laga Kurang Menyentuh Hati Suporter
Terakhir adalah laga ini tidak memberikan sentuhan secara emosional untuk suporter di seluruh Asia Tenggara.
Suporter-suporter jelas akan berpikir ulang, apa yang akan mereka dukung di satu federasi dengan satu klub.
Jika mereka dukung Manchester United maka akan dipertanyakan kesetiaan mereka itu kemana.
Sementara jika ke ASEAN All Star, maka apa yang mereka dukung tersebut karena tidak ada sesuatu dalam hati suporter.
Jika bicara mendukung klub atau negara, bisa dibilang suporter ini akan habis-habisan karena ada ikatan emosional yang terbentuk sangat lama.
Sementara ASEAN All Star yang bahkan skuadnya belum rampung jelas tak memiliki ikatan emosional.
Jadi laga ASEAN All Star VS Manchester United ini menjadi sepi tak lepas dari banyaknya kekurangan penyelenggara kepada suporter.