Asal-usul Bangunan Terbengkalai Eks Pabrik Engsun di Tasikmalaya, Jadi Tempat Uji Nyali hingga Tempat Mojok Muda-mudi

BERITA TASIKMALAYA, ruber.id – Warga Kota Tasikmalaya, Jawa Barat tentunya mengenal bangunan terbengkalai yang ada di Kota Santri yang satu ini. Ya, warga biasa menyebutnya bangunan bekas/eks Pabrik Engsun.

Konon, eks Pabrik Engsun yang berlokasi di Jalan Taman Harapan Nomor 5, Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya ini, dulunya merupakan perusahaan produksi sitrun atau citrus (nama ilmiah) yang beroperasi sejak tahun 1979-an.

Salah seorang warga, Nono, 62, menjelaskan, tempat ini dulunya adalah pabrik sitrun terbesar di Kota Tasikmalaya, kurun tahun 1980-an.

Akan tetapi, kehadiran pabrik ini diprotes oleh warga hingga berhenti beroperasi. Penyebabnya, produksi sitrun di Pabrik Engsun menimbulkan bau tak sedap, yang berdampak terhadap kesehatan warga sekitar.

“Jadi, dulunya tempat ini adalah pabrik sitrun. Tapi, karena pada masa itu pabrik ini tidak memiliki tempat pembuangan dan pengelolaan limbah, pabrik ini membuang limbahnya ke selokan kecil dan menimbulkan bau yang tidak sedap.”

Baca juga:  Rekomendasi 5 Hotel Terbaik di Pusat Kota Tasikmalaya, Dijamin Lupa Pulang

“Kan itu berdampak buruk ya buat warga, akhirnya warga Tasikmalaya pada masa itu melakukan unjuk rasa meminta agar pabrik tidak beroperasi lagi,” jelas Nono ditemui ruber.id di sekitar lokasi, Kamis (10/6/2021).

Adanya unjuk rasa dari warga Kota Tasikmalaya ini, lanjut Nono, membuat pemilik perusahaan Pabrik Engsun memutuskan untuk menutup produksi, lalu pindah ke Semarang. Hingga akhirnya, bangunan ini terbengkali hingga sekarang.

“Akhirnya pindah tuh ke Semarang. Karena pabrik ini tidak berjalan dan gak keurus lagi ya, jadilah tempat bermain anak-anak muda,” ucap Nono.

Nono menambahkan, awal mula pabrik sitrun ini disebut Pabrik Engsun oleh kebanyakan warga Tasik, kerana pemilik tanah ini bernama Engsun. Akan tetapi, saat ini pemilik tanah ini sudah tiada dan digantikan oleh anaknya.

Baca juga:  Di Masa Pandemi COVID-19, Usaha Arang Batok di Tasikmalaya Banjir Orderan

“Ya, sekarang kan ini disebutnya Engsun karena yang punya tanah ini namanya Engsun. Tapi, sekarang sudah meninggal dan digantikan anaknya,” kata Nono.

Terbengkalainya bangunan pabrik ini membuat sekitar lokasi menjadi angker. Tak terhitung banyaknya cerita-cerita mistis yang beredar di tengah masyarakat terkait Pabrik Engsun ini hingga lokasi ini kerap dijadikan tempat uji nyali.

Selain jadi tempat uji nyali karena tempatnya yang angker, saat ini, pada siang hari, eks bangunan Pabrik Engsun ini kerap dijadikan tempat mojok muda-mudi.

Bahkan, tak jarang di lokasi didapati adanya sepasang muda-mudi yang tengah mesum atau hanya sekadar kumpul untuk minum-minum.

Terlepas dari hal tersebut, eks bangunan Pabrik Engsun ini juga menyimpan potensi wisata. Tak sedikit pula muda-muda yang sekadar menghabiskan waktunya di lokasi untuk berswafoto atau nongkrong di atap gedung Pabrik Engsun.

Baca juga:  Hujan Deras Robohkan Rumah di Tasikmalaya, Personel Gabungan Bereskan Puing-puing

Sebagai warga sekitar, Nono berharap, muda-mudi Kota Tasik, yang hendak bermain ke Pabrik Engsun ini tidak menjadikan tempat ini untuk berbuat maksiat. Selain itu, warga diminta untuk lebih berhati-hati.

“Pernah kejadian salah seorang warga terjatuh dari lantai dua. Akhirnya, pemilik tanah menutup salah satu tangga menuju ke lantai dua. Ya, sing ati-ati kalau mau main di sini,” ucapnya. (rifki fauzal gozali)

BACA JUGA: Malaya Park Karang Resik Kota Tasikmalaya, Serasa Lagi di Kampung Jepang dan Korea