Anggaran Pengawasan Pekerjaan Pantai Timur dan Barat Pangandaran Capai Rp1 Miliar

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Proyek penataan Pantai Barat dan Timur di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dilaksanakan oleh PT Bahana Prima Nusantara dengan target 120 hari masa kerja.

Nantinya, pantai tersebut dilengkapi berbagai sarana, di antaranya pedestrian, gajebo, shower, toilet, skywalk, tempat duduk, menara life guard, gerbang, toilet, adventure plyground dan panggung pertunjukan.

Kepala Bidang Destinasi di Dinas Parawisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran Dudung Cahyadi mengatakan, pihaknya berharap setelah pembangunan rampung masyarakat bisa menjaga ketertiban agar tempat tersebut asri, nyaman dan indah untuk dikunjungi.

“Targetnya selesai pada 10 Desember mendatang dengan harapan bisa dinikmati wisatawan saat libur pergantian tahun baru,” katanya kepada ruber, Kamis (19/9/2019).

Baca juga:  Jenazah Wisatawan asal Ciamis Ditemukan di Pantai Pamugaran

Pembangunan dan penataan Pantai Barat-Timur Pangandaran, kata Dudung, merujuk pada standar indikator Global Sustainable Tourism Council (GSTC).

“Pengerjaan ini merupakan salah satu proyek strategis Gubernur Jawa Barat tipe 2,” ujarnya.

Dudung menuturkan, pihaknya melibatkan Tim Pengawal Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) agar pengerjaan tersebut hasilnya maksimal.

“Rekomendasi TP4D ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan upaya pekerjaan tersebut tidak berujung pada masalah hukum, tentunya harus menjaga kualitas dan tepat waktu,” tuturnya.

Dudung menambahkan, dalam penataan ini bakal dibangun 13 zona dari mulai Pantai Barat hingga Pantai Timur Pangandaran.

“Anggaran yang tersedia bisa digunakan untuk penataan zona 1 hingga zona 11, sedangkan untuk zona 11 hingga zona 13 akan diusulkan penambahan anggaran sebesar Rp25 Miliar,” tambahnya.

Baca juga:  RS Hasan Sadikin Diminta Segera Tindak Korban Telan Paku di Pangandaran

Dudung menyebutkan, sumber anggaran pembangunan serta penataan kawasan pantai itu dari APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp37 Miliar (Rp37.319.349.000).

“Dari jumlah anggaran tersebut alokasi untuk pengawasan pekerjaan mencapai Rp1 Miliar (Rp1.082.445.000),” sebutnya.***