Amalan Saat Iktikaf di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan

Amalan Saat Iktikaf di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan

KOPI PAGI, ruber.id – Tak terasa Ramadan akan segera berakhir. Sebagai umat muslim, 10 hari terakhir bulan Ramadan menjadi momentum untuk lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT. Salah satunya, yaitu dengan iktikaf di masjid.

Ahmad Abdurrazaq Al Kubaisi dalam bukunya menyatakan iktikaf secara harfiah mempunyai makna menetap, terhalangi atau mengurung diri.

Adapun secara istilah, iktikaf adalah berdiam dalam masjid atau menetap disertai puasa dan niat.

Hukum iktikaf sendiri adalah sunnah. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Rusyd dalam kitab Bidayatul Mujtahid.

Menurut Ibnu Rusyd, iktikaf akan menjadi wajib pada saat iktikaf merupakan nazar.

Dalam beriktikaf, biasanya diperlukan amalan penyerta untuk dikerjakan.

Baca juga:  Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi, Sejarah Pemberontakan 5 Febuari 1933

Adapun beberapa amalan yang dapat dilakukan secara khusus pada saat iktikaf tauty sebagai berikut.

Zikir Kepada Allah dan Membaca Aquran

Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Al Qasim, amalan yang bisa dikerjakan selama beriktikaf adalah zikir kepada Allah serta membaca Alquran.

Kegiatan ini tentu harus dilakukan secara khusyuk agar mendapatkan ridho Allah SWT.

Bersiap Menyambut Datangnya Lailatul Qadar

Malam lalilatul Qadar, merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Banyak cara bagi umat muslim untuk menyambut dan mendapat keberkahan dari malam lailatul Qadar. Salah satunya dengan beriktikaf di Masjid.

Menurut Hadis Bukhari dan Muslim nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa Aisyah berkata bahwa Nabi Muhamamad biasa beriktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.

Baca juga:  Komunitas Sedan Vios Bagikan Takjil dan Nasi Bok di Perbatasan Pangandaran

Bahkan, hingga Nabi Muhammad diwafatkan oleh Allah.

Iktikaf harus dilakukan semata-mata untuk mendapatkan rahmat dan karunia Allah SWT.

Maka dari itu, harus melakukan kegiatan yang mendekat diri kepada Allah SWT secara khusyuk.

Berdiam diri sebagaimana yang dimaksudkan dalam perintah ini adalah untuk mengagungkan nama dan kebesaran-Nya.

Hal itulah yang menjadikan i’tikaf sebagai salah satu bentuk kedekatan diri kepada Allah SWT.

Iktikaf memiliki banyak keutamaan. Di antaranya yaitu salah satu bentuk ketaatan kepada ajaran Nabi Muhammad SAW.

Hal ini dikarenakan dengan beriktikaf maka sejatinya menunaikan amalan yang biasa dilakukan Nabi Muhammad SAW.