Alasan Negara-negara Dukung Rusia Invasi Ukraina, dari Chechnya hingga China

Alasan Negara-negara Dukung Rusia Invasi Ukraina, dari Chechnya hingga China
Foto Pixabay.

BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Sejak 24 Februari hingga sekarang, Kamis (9/3/2022), genap dua pekan Rusia menginvasi Ukraina.

Perang ini, tengah menjadi sorotan banyak hampir sebagian besar negara di dunia.

Ada yang mengecam, namun ada pula yang mendukung langkah Moskow tersebut.

Semua bermula sejak Ukraina mengumumkan akan bergabung dan menjadi bagian Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Presiden Rusia Vladimir Putin merasa geram lantaran negara yang menjadi sekutunya bertahun-tahun, kini mulai mengubah haluan politiknya dan ini dinilai mengancam posisi Rusia yang menjadi oposisi Amerika Serikat.

Banyak negara khawatir, invasi Rusia atas Ukraina ini menjadi pertanda awal Perang Dunia ke-III.

Meski demikian, setidaknya 7 negara bersumpah akan mendukung pemerintahan Putin mencegah Kyiv masuk jadi bagian NATO.

Baca juga:  Peringatan Keras! Iran Bisa Hancurkan Israel dalam Sekejap

Negara mana saja yang menjadi suporter setia Federasi Rusia? Berikut daftarnya di bawah ini.

Chechnya

Negara ini sebenarnya memiliki masa lalu kelam dengan pemerintah Rusia lantaran bertahun-tahun Chechnya digempur dan warga mereka dihabisi oleh militer Negeri Beruang Merah.

Namun, pada perang Rusia-Ukraina kali ini, Chechnya turun tangan lantaran ingin ikut andil memukul hegemoni AS di dunia.

Menurut Chechnya, kejahatan AS di negara-negara muslim seperti Irak dan Afghanistan tidak bisa dimaafkan.

Karenanya, Chechnya bergabung dengan Rusia menyerang kekuatan yang ‘bermain’ di belakang pemerintah Ukraina.

Chechnya, bahkan mengirimkan 12.000 pasukannya untuk membantu Kremlin.

Iran

Sejak lama, Iran menjadi sekutu Rusia melawan hegemoni AS di dunia.

Baca juga:  PD II Lebih Dahsyat Dibanding Perang Rusia-Ukraina

Hubungan mesra Kremlin, dan Teheran sudah terjadi ketika pecah perang Suriah.

Bersama dengan Iran, Rusia memasok senjata untuk pasukan pemerintah Bashar al-Assad.

Ditambah AS juga sangat ketar ketir dengan teknologi nuklir Iran, membuat Rusia makin ‘melipir’ ke Teheran.

Apalagi, Rusia pernah membantu Iran ketika dijatuhi sanksi ekonomi oleh AS.

Karenanya, di perang ini, Iran jadi nomor satu sekutu Rusia melawan Ukraina.

China

Nyali NATO dikabarkan sedikit menciut sejak China, mengumumkan dukungannya untuk Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Sebelumnya, ketika invasi baru dimulai, para pengamat militer dunia sudah memprediksi China akan turun tangan mendukung Rusia.

Sebab, berpuluh-puluh tahun, kedua negara sudah menjalin kerjasama yang sangat erat, mulai dari kerjasama perdagangan, militer, hingga misi luar angkasa.

Baca juga:  Konsolidasi dan Kolaborasi, Uzbekistan Pimpin Jalan Menuju Kemitraan Asia Tengah yang Kuat

Suriah

Sejak Rusia ikut andil dalam perang Suriah, dan memasok persenjataan pemerintah Bashar al-Assad untuk menghadapi pemberontak, saat itu Suriah langsung bersumpah akan selamanya menjadi sekutu Rusia.

Mereka mengirimkan militer udara ke Ukraina dan menyebutkan seharusnya Ukraina tak lupa pada sejarahnya bersama Rusia.

Venezuela

Nicholas Maduro menjadi pewaris politik mendiang Hugo Chavez, yang dikenal anti-AS.

Secara tegas, presiden Venezuela ini mengatakan mendukung langkah Rusia sebagai bentuk kecamannya terhadap keagresifan NATO yang dinilainya sebagai penjahat kemanusiaan dunia.

Penulis: Ardini Maharani DS/Editor: Bam