4 Kecamatan di Pangandaran Terancam Krisis Air Bersih

krisis air bersih
PERSONEL Tagana Pangandaran sedang mengisi tangki mobil dari PDAM. Ada 4 kecamatan terancam krisis air bersih. doc tagana/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Memasuki musim kemarau, 4 dari 10 kecamatan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat diprediksi terancam krisis air bersih. Hal itu bakal terjadi jika dalam satu minggu ke depan tidak turun hujan.

Ketua Tagana Pangandaran Nana Suryana mengatakan, setidaknya ada 4 kecamatan di Kabupaten Pangandaran yang terancam krisis air bersih bahkan kekeringan. Yakni Kecamatan Cijulang, Cigugur, Pangandaran dan Kalipucang.

Di Kecamatan Cijulang meliputi Desa Margacinta, Desa Kondangjajar, Desa Cibanten, Desa Kertayasa dan Desa Batukaras. Di Kecamatan Cigugur, biasanya terjadi di Desa Bunisari, Desa Kertajaya dan Desa Cimindi.

“Di Kecamatan Kalipucang, krisis air bersih berdampak di Desa Banjarharja, Desa Cibuluh dan Desa Bagolo. Untuk Kecamatan Pangandaran yakni di Desa Pagergunung dan Desa Purbahayu,” kata Nana, Jumat (23/4/2021).

Baca juga:  Pantai Pangandaran Dilengkapi Charging Station

Meski demikian, Tagana Pangandaran siap melayani permintaan atau distribusi air bersih untuk kebutuhan masyarakat. Mayoritas kekeringan itu terjadi di daerah pegunungan, apalagi daerahnya tidak memiliki sumber air.

“Kekeringan memang berpotensi merata di beberapa wilayah. Kalau satu minggu ke depan tidak ada hujan, permintaan air bersih dari masyarakat meningkat. Karena sumur warga sudah mulai mengering,” tuturnya.

Nana menyebutkan, Tagana memiliki mobil tangki untuk distribusi air bersih dengan kapasitas 5.000 liter. Hanya saja, pihaknya kerap mengalami kendala dalam kos operasional bahan bakar mobil tersebut.

“Berdasarkan pengalaman pada musim kemarau sebelumnya, dalam satu hari itu rata-rata relawan Tagana mendistribusikan 35.000 liter air bersih. Kekeringan akibat kemarau biasanya terjadi selama 3 sampai 4 bulan,” sebutnya. (R001/smf)

Baca juga:  Delapan Kecamatan di Ciamis Dilanda Krisis Air Bersih

BACA JUGA: DPRD Pangandaran Minta Nelayan dan Wisatawan Jaga Kelestarian Laut