BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan bahwa, 500.000 warga Gaza, Palestina berisiko kembali mengungsi akibat serangan Israel, minggu ini.
Ancaman tersebut, sejalan dengan pernyataan Sekjen PBB sebelumnya pada hari Minggu (13/4/2025).
Di mana, 7% wilayah Gaza adalah wilayah zona bahaya. Sebelumnya pada tanggal 27 Januari 2025 lalu, ke-500.000 pengungsi kembali mengisi Gaza.
Agensi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menyatakan, selama beberapa hari terakhir banyak serangan Israel yang merugikan warga Gaza Palestina.
Di antara serangan tersebut, adalah empat serangan pada konvoi bantuan kemanusiaan, stasiun bahan bakar milik PBB yang ikut hancur, dan peringatan evakuasi rumah sakit yang hanya berdurasi 20 menit saja.
Kurangnya Suplai Makanan
Dilansir dari Al-Jazeera, OCHA menambahkan, blokade Israel atas bantuan internasional telah menyebabkan banyak warga Gaza kekurangan suplai makanan.
“Konsumsi makanan di Gaza telah berkurang drastis akibat blokade atas bantuan kemanusiaan dan suplai-suplai utama lainnya saat minggu ketujuh ini.”
“Bahan konsumsi seperti daging, susu, sayur dan buah dalam keadaan kritis,” ujar OCHA.
Menurut OCHA, hingga akhir Maret lalu jumlah anak yang mengalami kekurangan gizi naik drastis hingga berjumlah 3.696. Jumlah tersebut naik drastis sejak Februari lalu, yaitu berjumlah 2.027.
Ocha menambahkan bahwa, jumlah suplai air bersih sedang dalam keadaan kritis.
Hamas dan Irael Menolak Gencatan Senjata
Sebelumnya pada hari Selasa (15/4) lalu, Hamas menolak upaya gencatan senjata yang akan ditempuh oleh bersama Israel.
Proposal yang diberikan oleh Israel tersebut, berisi pelucutan senjata serta penyerahan diri seluruh anggota Hamas dan tawanannya.
Penolakan tersebut berujung blokade yang semakin kentara di Gaza oleh pasukan Israel.
Menteri Pertahanan Israel Katz menanggapi bahwa blokade tersebut diterapkan sebagai alat untuk memberi tekanan pada Hamas.
Kats menyatakan pula bahwa pasukan Israel yang tengah menduduki wilayah Gaza, Lebanon, dan Suriah akan terus beroperasi tanpa kepastian waktu demi menguasai wilayah tersebut.
Sementara di wilayah Pesisir Barat Palestina Israel semakin meningkatkan serangan di wilayah kota Nablus, Tubas, Beit Ummar dan el-Bireh. ***