twads.gg

Presiden China Telepon Prabowo Sebelum Tiba di Vietnam

Presiden China Telepon Prabowo Sebelum Tiba di Vietnam
Foto from Instagram @kemenhan

BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Presiden China Xi Jinping sempat menelepon Presiden Indonesia Prabowo Subianto, pada Minggu (13/4/2025) sebelum tiba di Vietnam pada, Senin, 14 April.

Seperti dilansir oleh Xinhua News Agency, keduanya memberi selamat atas hubungan diplomatis antarnegara yang telah berjalan baik selama 75 tahun terakhir.

Saat ini, Presidem Prabowo masih berada di Timur Tengah untuk kunjungan luar negeri.

Sementara, Xi Jinping tengah memulai kunjungan ke beberapa negara di Asia Tenggara.

Presiden China Xi Jinping yang sempat dikunjungi Prabowo tahun lalu, mengingatkan tentang visi kerjasama pengembangan kedua negara.

Yaitu, bersama-sama maju menuju arah modernisasi dan membangun komunitas Indonesia dan China di masa depan yang akan mempengaruhi hubungan regional-global saat kedua negara mencapai tahap yang lebih tinggi.

Baca juga:  Negara di Asia Tenggara Mulai Ikut Campur Perang Rusia-Ukraina

“Kerjasama antarkedua negara memiliki potensi strategis dan pengaruh global yang signifikan” ujar Xi Jinping.

Presiden RI Prabowo membalas dengan pernyataan bahwa persahabatan Indonesia dan China telah berlangsung lama.

Selama ini, mereka menikmati pula kemitraan yang kuat dan dinamis antar kedua negara.

Indonesia-China telah terbukti memproses cepat beberapa pilar utama hubungan bilateral keduanya. Yaitu di bidang politik, ekonomi, pertukaran budaya, dan keamanan maritim.

“Saya berharap, kedua pihak dapat terus bekerja sama dan mengamankan persahabatan antar kedua suku bangsa. Sehingga, dapat memberi kontribusi positif bagi stabilitas dan perdamaian dunia,” tambah Prabowo.

Kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Vietnam

Bertepatan dengan momen perang dagang Amerika Serikat dan China. Di mana, China saat ini dikenakan tarif impor AS sebesar 145 persen, kunjungan Xi Jinping ke Vietnam merupakan suatu komitmen terhadap perdagangan global yang kontras dengan kebijakan AS saat ini.

Baca juga:  26 Agustus, Hari Anjing Sedunia hingga Gunung Krakatau Meletus

Dilansir dari AP News, perang dagang antara AS dan China memang signifikan. Di mana, AS menempati urutan pertama ekonomi terbesar di dunia sementara

China menempati urutan kedua. Vietnam pun, tertimpa tarif tinggi impor AS yaitu mencapai 46 persen.

“Tidak ada satu pemenang pun dalam perang dagang, atau perang tarif. Kedua negara kita (China dan Vietnam) harus tegas dalam menjaga sistem perdagangan multilateral, stabilitas industri dan rantai suplai global.”

“Serta, kerjasama terbuka di lingkungan internasional,” ujar Xi Jinping saat baru tiba di Vietnam, Senin (14/1/2025) melalui media nasional Vietnam dan China.

Selain Vietnam, Malaysia dan Kamboja adalah target kunjungan luar negeri berikutnya selama Presiden China berada di Asia Tenggara hingga 18 April mendatang. ***