Gempa Dangkal M4,2 Guncang Italia, BMKG: Peringatan bagi Indonesia

Gempa Dangkal M4,2 Guncang Italia
Gempa dangkal M4,2 mengguncang Italia. Foto from BMKG

BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,2 mengguncang wilayah Bocali dan Pozzuoli, Italia, pada Kamis pagi pukul 07.25 WIB.

Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini berpusat di Teluk Pozzuoli.

Sekitar 3 kilometer sebelah timur-timur Bacoli, dengan kedalaman hiposenter 10 kilometer.

“Hasil analisis menunjukkan, gempa tersebut termasuk kategori gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake).”

“Gempa ini, dipicu oleh aktivitas sesar aktif di dasar Teluk Pozzuoli,” jelas Daryono melalui rilis yang diterima ruber.id.

Meskipun tidak berpotensi tsunami, guncangan gempa dirasakan cukup kuat di beberapa wilayah.

Termasuk Pozzuoli, Bocali, Miseno, Bagnoli, dan Monte di Procida, dengan intensitas mencapai V–VI MMI.

Baca juga:  Gempa Nepal dan Tiongkok Tewaskan 53 Orang, BMKG Imbau Warga Indonesia Tetap Tenang

Dampak Gempa dan Tindakan Antisipasi

Daryono menyebutkan, sejumlah warga di Bagnoli melaporkan kerusakan pada beberapa bangunan rumah akibat gempa.

Selain itu, longsor terjadi di bagian kaldera Campi Flegrei sebagai dampak ikutan dari getaran tersebut.

Beruntung, hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban luka maupun meninggal dunia.

Sebagai langkah pencegahan, pemerintah setempat memutuskan untuk meliburkan sekolah di wilayah Pozzuoli, Bacoli, dan Bagnoli pada hari Kamis.

Keputusan ini, diambil guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya gempa susulan yang lebih kuat.

Pelajaran bagi Indonesia

Peristiwa ini, menjadi pengingat bagi Indonesia, yang juga memiliki banyak segmen sesar aktif.

“Meskipun berkekuatan relatif kecil, gempa kerak dangkal dapat menyebabkan kerusakan signifikan. Terutama, pada bangunan yang tidak tahan gempa,” ucap Daryono.

Baca juga:  Terekam CCTV, Detik-detik Pemotor Tewas Terlindas Truk di Depan Tokma Tanjungsari Sumedang

Daryono menjelaskan, berdasarkan catatan katalog BMKG, Indonesia, khususnya Pulau Jawa, telah beberapa kali mengalami gempa dengan magnitudo kecil yang berdampak besar.

Gempa yang terjadi di Indonesia meliputi:

  • Gempa Klangon, Madiun (2015) – M4,2;
  • Gempa Pangalengan (2016) – M4,2;
  • Gempa Garut (2017) – M3,7;
  • Gempa Banjarnegara (2017) – M4,2;
  • Gempa Kuningan-Brebes (2019) – M4,2.

Dengan sebaran 402 segmen sesar aktif di Indonesia, mitigasi gempa menjadi hal yang sangat penting.

“Salah satu solusi utama, yaitu memastikan pembangunan rumah dan infrastruktur yang tahan gempa. Terutama, di wilayah rawan bencana,” jelas Daryono.

Kejadian di Italia ini, menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan dan mitigasi yang baik dapat meminimalkan risiko dan dampak dari gempa bumi.

Baca juga:  Ridwan Kamil Ikut Langsung dalam Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz

“Tidak hanya di negara-negara aktif gempa seperti Italia, tetapi juga di Indonesia,” kata Daryono. ***