BERITA JAWA BARAT, ruber.id – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji melaksanakan, kunjungan kerja ke Desa Serangmekar, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Selasa (18/2/2025).
Menteri Wihaji berkunjung ke Ciparay, Bandung untuk menguji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
Program ini, menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mencegah stunting di Indonesia.
Kunjungan dimulai, dengan peninjauan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) BGN Kecamatan Ciparay.
Dalam kesempatan ini, Menteri Wihaji juga memastikan mekanisme penyaluran makanan bergizi gratis bagi sasaran khusus.
Selain itu, ia berbicara langsung dengan para petugas lapangan dan remaja yang tergabung dalam Generasi Berencana (Genre).
Komitmen BKKBN
Wihaji menegaskan, komitmen Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN dalam mendukung program MBG yang menjadi prioritas Presiden Prabowo.
“Kami bekerjasama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyediakan makan bergizi gratis bagi sasaran khusus guna mencegah stunting,” ujar Wihaji.
Program ini, dirancang dengan melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang akan memastikan penyaluran makanan sampai ke tangan penerima manfaat.
TPK yang berjumlah lebih dari 111.000 orang di Jawa Barat, tersebar di 627 kecamatan, akan terlibat dalam distribusi makanan langsung ke rumah-rumah ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Deputi Badan Gizi Nasional, Nyoto Suwignyo, juga menyambut baik inisiatif ini.
Menurutnya, meskipun program MBG sebelumnya sudah menyentuh peserta didik di sekolah, kali ini sasaran khusus akan mendapat perhatian lebih.
“Setiap dapur akan memproduksi sekitar 3.500 paket MBG untuk 14 sekolah, dan sisanya untuk 200-an ibu hamil, ibu menyusui, serta balita,” ucap Nyoto.
Tak hanya fokus pada distribusi makanan, Menteri Wihaji juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan remaja Genre di Ciparay.
Salah satu momen menarik adalah pertemuan dengan Alsa, Duta Genre Inklusi yang tuli.
Ia menyampaikan harapannya, agar lebih banyak ruang diberikan untuk pengembangan keterampilan hidup bagi remaja dengan disabilitas.
“Remaja harus semangat, karena kalian adalah contoh bagi teman-teman sebayanya untuk menghindari bahaya. Seperti seks pra nikah, narkoba, dan pernikahan usia dini,” pesan Menteri Wihaji.
Kunjungan ini, ditutup dengan pertemuan akrab bersama puluhan lansia di Ciparay.
Menteri Wihaji, menyampaikan rencananya untuk mengembangkan program sekolah Lansia, sebagai bagian dari program Quick Win Kementerian, SIDAYA (Lansia Berdaya).
Tujuannya, untuk memberdayakan lansia di seluruh Indonesia.
Program-program ini, menunjukkan upaya pemerintah dalam mendukung kesehatan keluarga dan masyarakat. Dengan perhatian khusus pada kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan lansia. ***