BERITA ruber.id – Menurunkan angka kemiskinan pasca-pandemi akan menjadi pekerjaan rumah atau PR terberat yang harus Pemkab Sumedang lakukan di tahun 2022.
Setiap program yang akan OPD laksanakan harus bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Sebab, apabila kehidupan masyarakat Sumedang telah sejahtera, secara otomatis angka kemiskinan akan menurun.
Untuk angka kemiskinan Sumedang memang naik 0.45%, dari tahun sebelumnya.
Namun, masih di bawah rata-rata Provinsi Jabar yang naiknya mencapai 0,97%.
Walaupun kabupaten/kota lain prosentase perbandingan kenaikannya lebih rendah, tapi Pemkab Sumedang tetap berusaha keras. Bagaimana angka kemiskinan ini bisa turun.
IPM Sumedang pun mengalami kenaikan, Indeks Gini Sumedang turun.
Angka rata-rata lama sekolah dan harapan sekolah naik.
Pengangguran terbuka turun dari 9.89 ke 9m18 atau turun 0,71.
Sedangkan, provinsi dari 10.46 ke 9.82 atau turun 0.64.
Bahkan, untuk Stunting turun drastis dari 32.4% sekarang tinggal 11%.
Dalam mencapai ultimate Goal (kesejahteraan masyarakat) tersebut di tahun 2022.
Kabupaten Sumedang terbilang cukup beruntung karena beberapa capaian dan raihan prestasi yang sepanjang tahun 2021.
Di mana, Kabupaten Sumedang mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat berupa Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp37 miliar, dan merupakan yang terbesar di Jawa Barat.
“Alhamdulillah di tahun 2022, sebagai penghargaan atas prestasi Sumedang, kita mendapatkan DID terbesar di Jabar yakni Rp37 miliar.”
“Ini akan kami gunakan untuk membangun Sumedang,” kata Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Minggu (2/1/2022).
Dapat DAK untuk Infrastruktur Rp57 Miliar
Selain itu, kata Dony, jumlah Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat untuk pembangunan fisik. Berupa infrastruktur jalan di Sumedang meningkat jumlahnya mencapai Rp57 miliar. Sementara di tahun 2021 hanya sebesar Rp4.3 miliar.
“B2PJN telah datang ke Sumedang dan akan menuntaskan Jalan Lingkar Utara dari Karamat-Gunung Julang, sampai dengan Pasir Ringkik.”
“Insya Allah di tahun 2022. Termasuk TPSA Cijeruk akan selesai tahun ini,” katanya.
Selain itu, banyak pemerintah daeeah dan lembaga lainnya yang datang untuk melakukan studi tiru ke Sumedang.
“Sepanjang tahun 2021 ada 38 lembaga dan Pemda yang studi banding ke Sumedang.”
“Tentunya, ini meningkatkan hunian hotel, pendapatan rumah makan dan UMKM. Karena kami syaratkan, kalau ke Sumedang harus nginap di Sumedang. Datang ke tempat wisata Sumedang, dan belanja produk UMKM Sumedang,” tuturnya.
Menurut Dony, turunnya berbagai dana tersebut ke Sumedang tidak lain karena berbagai raihan prestasi dan penghargaan yang Sumedang peroleh. Baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun lembaga lainnya.
“Semuanya merupakan apresiasi atas kinerja kami. Kalau ada yang meragukan atas penghargaan tersebut, hendaknya tanyakan langsung kepada yang memberikannya,” ujarnya.
Dony menambahkan, raihan prestasi tersebut harus menjadi kebanggaan warga Sumedang. Sekaligus, motivasi bagi ASN Sumedang untuk bisa lebih meningkatkan kinerjanya.
“Tugas kami hanya bekerja sebaik-baiknya sebagai kewajiban dan amanah yang kami emban.”
“Kalaupun ada penghargaan, itu adalah bonus bagi kami,” ucapnya.
Penulis/Editor: R003