Warga Pamulihan Tertimpa TPT Ambruk di Sumedang

Warga Pamulihan Tertimpa TPT Ambruk di Sumedang
DOK. BPBD SUMEDANG/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Tembok Penahan Tebing (TPT) setinggi 2,5 meter dan panjang 15 meter di Dusun Cipacing RT 18/05, Desa Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, ambruk Minggu (1/12/2024) sore.

Bencana TPT ambruk di Pamulihan, Sumedang ini menyebabkan warga sekitar, Rina 29, mengalami luka serius pada kakinya setelah tertimpa material reruntuhan.

Lantas, ia segera dilarikan ke RS Al-Islam, Kota Bandung untuk mendapatkan perawatan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, mengungkapkan, laporan terkait kejadian tersebut diterima sekitar pukul 15.00 WIB.

Tim Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen dan penanganan bersama pihak terkait.

Tidak Ada Korban Jiwa

Menurut Atang, meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, seorang saksi yang melihat langsung kejadian mengalami syok berat.

Baca juga:  Honda CBR Hajar Futura di Pangandaran, Korban Dilarikan ke RSUD Cilacap

“Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Rina sedang berkunjung ke rumah ibunya ketika TPT yang berada di pinggir rumah tersebut tiba-tiba roboh dan menimpa kakinya,” kata Atang.

Penyebab Longsor: Hujan Deras dan Angin Kencang

Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kecamatan Pamulihan sejak siang, menjadi penyebab utama runtuhnya TPT.

Kondisi ini, mengakibatkan struktur tanah menjadi labil sehingga tembok tidak mampu menahan beban.

Selain menimpa korban Rina, reruntuhan TPT juga merusak dua rumah warga.

Dinding samping rumah mengalami kerusakan parah akibat tertimpa material longsor.

Sebuah kandang ternak di dekat lokasi juga harus diruntuhkan demi mencegah risiko keruntuhan lebih lanjut.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Tagana, relawan, pemerintah desa, dan masyarakat sekitar langsung bahu-membahu menangani dampak kejadian.

Baca juga:  Duduk Perkara Proyek Tol Cisumdawu di Blok Kopeng Jatinangor Sumedang

Hingga pukul 15.45 WIB, proses penanganan masih berlangsung, termasuk upaya pembersihan material longsor.

“Kami mengimbau, warga yang tinggal di sekitar tebing atau lereng untuk waspada, terutama saat curah hujan tinggi. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana untuk mencegah insiden serupa di kemudian hari,” ucap Atang.***