BERITA ruber.id – Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengapresiasi Inspektorat Kabupaten Sumedang. Atas raihan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Level 3 dan Maturitas Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) Level 3.
Bupati Dony menyampaikan itu pada Gelar Pengawasan Inspektorat Kabupaten Sumedang Tahun 2021. Sekaligus Launching ZI Desa dan aplikasi e-KSIS (elektronik-Klinik Serambi Inspektorat Sumedang). Yang berlangsung di Gedung Tampomas Setda Sumedang, Rabu (28/12/2021).
“Saya berikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya. Dengan keterbatasan yang ada, masih bisa berkinerja secara optimal dan berprestasi membanggakan,” ucapnya.
Dengan capaian tersebut, Dony meminta Inspektorat Sumedang agar bisa mempertahankan. Bahkan, lebih meningkatkannya sebagai bukti dari berhasilnya pembangunan.
“Substansinya ialah jika SPIP dan APIP-nya bagus, berarti hasil pembangunannya harus berkualitas,” ujarnya.
Paradigma Baru Inspektorat
Menurut Dony, saat ini paradigma Inspektorat sudah berbeda.
Yakni dari yang selama ini sebagai Watch Dog menjadi Trusted Advisor (pendamping yang terpercaya). Sekaligus konsultan dan katalis.
“Inspektorat harus memberikan penjaminan dan keyakinan yang memadai terhadap hasil pengawasannya.”
“Ketika Inspektorat telah menjadi penjamin dan memberi keyakinan yang memadai, maka roda organisasi di pemerintahan akan berjalan secara efisien, efektif, dan ekonomis,” ujarnya.
Dony mengatakan, pengawasan atau pengendalian adalah bagian dari proses manajemen yang harus Inspektorat lalui. Kususnya, pengawasan internal.
“Pengawasan internal harus kuat. Karena akan menjadi katalis yang bisa langsung mengendalikan dan mengarahkan pelaksanaan pembangunan agar sesuai dengan perencanaan,” jelasnya.
Dony menjelaskan, selaku pimpinan daerah, pihaknya mempunyai kewajiban untuk membina dan mengawasi. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Perlu adanya pembinaan yang lebih intensif dan komprehensif. Sehingga nantinya, Inspektorat bisa menjadi strategic partner bagi seluruh audit dan segala gejala penyimpangan yang mengarah korupsi dapat kita cegah,” katanya.
Tak hanya itu, Dony juga menegaskan bahwa ada tiga sasaran dalam pembangunan Zona Integritas.
“Tiga sasaran dalam pembangunan Zona Integritas. Yakni pertama, peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat.”
“Kedua, peningkatan integritas yang anti KKN. Dan ketiga, peningkatan akuntabilitas kinerja. Sehingga, tercapai efektivitas, efisiensi dan ekonomis,” tegasnya.
Dony mengajak kepada seluruh peserta yang hadir untuk berjuang bersama-sama sesuai dengan kapasitas masing-masing. Untuk bahu membahu membangun Kabupaten Sumedang. Menuju Sumedang Simpati melalui perilaku anti korupsi.
“Rapatkan barisan, satukan niat dan itikad bahwa dalam bentuk apapun. Penyimpangan terhadap aturan adalah salah satu kesalahan yang akan kita pertanggungjawabkan di dunia dan akhirat,” ucapnya.
Dony berpesan kepada kepala desa yang baru terlantik untuk senantiasa amanah dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
“Tidak bermain-main dengan Dana Desa. Karena pemerintah telah mempercayakan pembangunan desa kepada bapak ibu.”
“Jangan sampai kepercayaan ini khianati. Ingatlah bahwa kesejahteraan masyarakat di desa menjadi penentu keberhasilan pembangunan negara Indonesia ini,” ucapnya.
Sejumlah OPD dan ASN Terima Penghargaan
Dalam kesempatan ini sekaligus penyerahan penghargaan bagi OPD/ASN yang responsif dan berkinerja baik.
Antara lain kepada RSUD Sumedang sebagai OPD terbaik penerapan SAKIP.
DPMPTSP dan Kantor Kecamatan Cisarua sebagai OPD terbaik penerapan ZI dan RB.
BKPSDM sebagai OPD terbaik dalam ketaatan pemenuhan tindak lanjut secara umum.
Desa Sukajaya sebagai OPD terbaik penerapan SAKIP Desa.
Selanjutnya, penghargaan sebagai ASN terbaik dalam ketaatan pelaporan gratifikasi kepada Bambang Rianto.
Penulis/Editor: Bam