KOPI PAGI, ruber.id – Pada peringatan Hari Buku Sedunia yang jatuh tanggal 23 April, UNESCO resmi memilih Tblisi, Georgia sebagai Ibu Kota Buku Dunia.
Adapun, tema yang diusung pada peringatan Hari Buku tahun 2022 ini adalah You Are a Reader.
Tema You Are a Reader ini diusung untuk ditujukan kepada anak-anak di seluruh dunia.
Setiap anak diminta untuk membagikan dan membaca cerita mereka dari buku yang dibaca selama 10 menit.
Manfaat dari membaca buku untuk anak-anak sangat banyak.
Di antaranya, mengasah keterampilan dan meningkatkan kecerdasan.
Sebagaimana diketahui, minat baca masyarakat dunia memang masih rendah.
Oleh karenanya, Hari Buku Sedunia menjadi bentuk perayaan terhadap kegiatan membaca.
Serta memacu minat baca masyarakat dalam bentuk kegiatan menyenangkan.
Dilansir dari laman UNESCO, perayaan terkait membaca merupakan kegiatan aktivitas menyenangkan.
Terutama, kegiatan yang dapat menumbuhkan kesadaran tentang hak cipta karya berbentuk buku.
Di antaranya seperti mengadakan kegiatan pameran buku, diskusi bedah buku, dan kegiatan literasi lainnya.
Pepatah lama mengatakan buku merupakan jendela dunia.
Tentu pepatah ini sangat tepat. Keberadaan buku dalam kehidupan memang sangat penting.
Terlebih, untuk menambah pengetahuan manusia guna mewujudkan peradaban manusia yang lebih modern dan beradab.
Awal Mula Peringatan Hari Buku
Adapun, awal mula peringatan Hari Buku Sedunia ditetapkan tanggal 23 April karena untuk menghormati sejumlah tokoh literasi dunia.
Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) menyepakati tanggal 23 April sebagai Hari Buku Sedunia.
Pada tanggal ini, tokoh literasi dunia seperti William Shakespeare, William Wordsworth, David Halberstam, Inca Garcilaso de la Vega dan Miguel del Cervantes meninggal dunia.
Sejak saat itu, untuk pertama kalinya Hari Buku Sedunia diperingati pada tahun 1997. Tepatnya, diadakan di Inggris dan Irlandia.
Tujuan utamanya, agar mendorong para pemuda untuk menemukan kesenangan dalam membaca buku.
Ke depan, peringatan Hari Buku Sedunia ini diharapkan bukan hanya sekadar seremonial belaka.
Namun, semua pihak diharapkan berperan aktif dalam meningkatkan minat baca. Terutama, pada anak-anak sejak dini.