BERITA OTOMOTIF, ruber.id – Beberapa kasus yang sering terjadi pada aki kendaraan, antara lain lemahnya listrik yang tersimpan, aki kembung, bahkan mendadak mati saat kendaraan sedang parkir.
Tidak sedikit pengendara bermotor yang dibuat jengkel oleh kendala-kendala teknis pada kendaraan, yang disebabkan oleh aki.
Mekanik Shop & Drive, Cahya Hardianto mengemukakan faktor-faktor penyebab, perawatan, hingga cara memilah ketika hendak membeli aki untuk kendaraan.
Menurut Cahya, kerusakan aki pada kendaraan disebabkan oleh banyak faktor. Biasanya, tergantung situasi dan kondisi kerusakannya dulu seperti apa.
“Kerusakannya dulu seperti apa? misal, aki kembung. Hal itu, biasanya disebabkan oleh pengisian yang terlalu besar.”
“Sehingga, terjadi over charge yang menimbulkan panas,” jelasnya Shop & Drive, yang berlokasi di Jalan Mayor Abdurahman Nomor 40, Kotakaler, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, kepada ruber.id, Jumat (1/4/2022) siang.
Cahya menyebabkan, masalah yang dihadapi bisa juga karena memang akinya yang sudah jelek atau aus.
Selain pengisian yang terlalu besar, kata Cahya, pengisian terlalu kecil juga menyebabkan aki mudah tekor.
Sebab, aki yang harus mengaliri listrik ke berbagai bagian yang kendaraan perlukan, tidak sebanding dengan pengisian aki yang bekerja saat digunakan juga.
“Atau kendala pengisian yang kecil, hingga membuat listrik dalam aki berada di bawah normal.”
“Sirkulasi listrik tidak sesuai ini akan menyebabkan tekor pada aki, gejala yang timbul biasanya kendaraan sulit dihidupkan saat di starter,” terangnya.
Cahya menyebutkan, ada banyak gejala kelistrikan yang terjadi pada kendaraan bermotor, yang pada intinya berpangkal pada kondisi aki.
Setidaknya, pada aki yang usianya sudah tahunan, kerusakannya dapat terjadi kapan saja, jika pemakaian tidak diiringi perawatan.
Tips Perawatan Aki agar Tetap Awet dan Tahan Lama
Agar awet dan tahan lama, berikut tips perawatan umum pada aki kendaraan.
Sehingga, aki dapat bekerja sesuai fungsi yang optimal serta memiliki usia kerusakan yang lebih panjang.
Cahya menyarankan agar perawatan serta pengecekan aki dilakukan secara berkala.
“Perawatan, bisa kita lakukan dengan mengecek socket listrik dan massa pada accu tersebut. Termasuk, bagian ujung kabel yang terpasang pada aki,” katanya.
Pada bagian tersebut, kata Cahya, sering terjadi penggumpalan kerak, terlebih untuk jenis aki basah.
Maka harus dicek dan dibersihkan, jangan sampai terjadi karat, yang bisa menghambat hantaran listrik tidak maksimal.
Selain itu, bagi yang menggunakan jenis aki basah, cek dan isi air aki sesuai ketentuan, jangan berlebih dan jangan pula kurang.
Selain agar kinerja aki bisa maksimal, tentunya aki tersebut juga akan memiliki potensi umur panjang.
“Untuk perawatan memang lebih mudah aki kering, tidak perlu isi air aki. Paling membersihkan kotoran pada socket, agar tidak mudah karat,” tuturnya.
Sementara itu, saran lainnya agar pemilik kendaraan bermotor, melakukan servis aki secara berkala.
Bagi yang melakukan pengecekan air aki di rumah, minimal 2 bulan sekali dilakukan perawatan secara rutin ke toko atau bengkel khusus aki.
Jadi bagi kalian yang hendak membeli aki, baik aki kering maupun basah, keduanya sama saja.
Asalkan, perawatannya dilakukan dengan baik dan benar. Karena pada umumnya, aki dapat bertahan 2 hingga 3 tahun lamanya.
Penulis: dedi suhandi/Editor: R003