BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Batas perairan laut Pangandaran dan Cilacap telah dipasang alat pendeteksi tsunami bernama Ina Buoy.
Alat tersebut merupakan peralatan canggih pendeteksi dini tsunami hasil pengembangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT.
Fungsi dari alat itu sendiri untuk mengurangi risiko dampak tsunami terhadap masyarakat yang berada di pesisir pantai selatan Pulau Jawa.
Sosialisasi pemasangan Ina Buoy kepada masyarakat telah dilaksanakan Badan Riset dan Inovasi Negara atau BRIN dan Pemkab Pangandaran.
Pada sosialisasi itu juga dilibatkan unsur maritim TNI Angkatan Laut dan Satpolair, BMKG, BPBD, Kementerian Perhubungan, KKP, Poktek KP dan HNSI.
Leader Tim Literasi Tsunami BRIN Yus Budiono mengatakan, alat deteksi dini tsunami tersebut sudah terpasang di perairan laut bagian selatan Pulau Jawa.
“Kita pasang mulai dari Bali, Malang Selatan, Cilacap Selatan dan Selat Sunda. Secara perhitungan, sudah bisa mengcover seluruh wilayah laut selatan Pulau Jawa,” kata Yus belum lama ini.
Yus menuturkan, untuk satu unit Ina Buoy bisa menjangkau sekitar 200 kilometer. Alat yang di perairan laut Malang sama Cilacap tidak akan overlap atau tumpang tindih.
Sementara untuk wilayah Jawa Barat, bisa tercover oleh alat pendeteksi tsunami yang terpasang di perairan laut Cilacap dan di laut Selat Sunda.
“Pemasangan alat itu sudah didesain dan dipasang di tengah laut. Sehingga aman dari aktivitas nelayan,” tuturnya.
Yus meminta, kepada nelayan yang melihat atau menemukan alat tersebut di tengah laut untuk menjaga dan melindunginya.
Perbedaan EWS dan Ina Buoy
Adapun perbedaan Early Warning System (EWS) dengan Ina Buoy. EWS adalah alat untuk peringatan bencana apa saja yang broadcastnya melalui sms, website atau sirine.
“Kalau Ina Buoy khusus untuk deteksi dini tsunami. Alat ini bisa mengumpulkan data yang dikirimkan ke darat melalui perhitungan dan masuk ke EWS,” terangnya.
Untuk proses penghitungan datanya hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 menit.
Yus menyebutkan, pengalaman pihaknya saat melakukan riset di Cimulu dan Banten, dalam waktu 15 menit warga sudah sampai di tempat aman atau tempat evakuasi.
“Ina Buoy bisa mendeteksi ketika terjadi gempa berkekuatan 6,5 skala richter. Alat ini merupakan barang milik negara dan dilindungi oleh Undang-Undang,” sebutnya.
Yus menambahkan, setiap orang yang merusak, memindahkan atau melakukan kegiatan yang mengganggu fungsi sarana dan prasarana tersebut bakal dikenakan sanksi. (R001/smf)