BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Penerapan protokol kesehatan atau prokes di seluruh objek wisata Pangandaran telah dilakukan Pemkab dengan berbagai upaya.
Sejak tempat wisata di Pangandaran resmi dibuka pada pekan lalu, ketatnya penerapan prokes di kawasan wisata tak lantas mengurangi antusiasme pengunjung.
Meski volume kunjungan wisata dibatasi, Pemkab dengan serius berupaya keras untuk meminimalisasi penyebaran virus Corona yang masih menggejala ini.
Tingkat kunjungan di setiap objek wisata dibatasi. Maksimal 25% dari kapasitas. Begitu juga tingkat okupansi hotel dan penginapan diawasi ketat maksimal 50% dari jumlah kamar.
Jumlah wisatawan yang ada di setiap objek wisata selalu dipantau. Dengan menghitung kendaraan yang masuk dan keluar, supaya tidak melebihi kapasitas.
Sejauh ini, penerapan pembatasan itu berjalan dengan baik. Wisatawan yang datang ke satu objek wisata dipastikan tidak sampai melebihi ketentuan yang ditentukan.
Para pelaku pariwisata juga menjadi kepanjangan tangan pemerintah daerah. Terutama untuk mengedukasi wisatawan dalam penggunaan masker.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Pangandaran Suheryana mengatakan, berdasarkan evaluasi sementara, pembukaan destinasi wisata berjalan baik.
Pembatasan pengunjung di setiap tempat wisata pun berjalan maksimal. Terlebih, penerapan prokesnya sudah dipatuhi dengan baik.
“Lebih 90% sudah menggunakan masker. Wisatawan juga sadar akan pentingnya jaga jarak. Meski masih ada yang berkerumun, petugas langsung mengedukasinya,” kata Suheryana, Rabu (15/9/2021).
Vaksinasi di Objek Wisata Masif Dilakukan
Selain penerapan prokes, Pemkab Pangandaran juga terus fokus memaksimalkan vaksinasi di kawasan objek wisata. Langkah tersebut sebagai salah satu upaya membentuk kekebalan tubuh para pelaku usaha wisata.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menuturkan, objek wisata yang menjadi fokus pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tersebar di empat kecamatan yang membawahi sembilan desa.
“Kami maksimalkan vaksinasi di Kecamatan Pangandaran, Kecamatan Kalipucang, Kecamatan Parigi dan Kecamatan Cijulang,” tuturnya.
Jeje menyebutkan, di Kecamatan Pangandaran ada empat desa yang menjadi prioritas vaksinasi. Yakni Desa Pangandaran, Babakan, Pananjung dan Wonoharjo.
Sedangkan di Kecamatan Kalipucang ada dua desa, yakni Desa Bagolo dan Desa Emplak. Sementara, di Kecamatan Parigi ada dua desa, yakni Desa Ciliang dan Desa Cibenda. Untuk Kecamatan Cijulang ada satu, yakni Desa Batukaras.
“Vaksinasi Covid-19 itu digencarkan sejak sebelum objek wisata diizinkan buka oleh pemerintah pusat. Itu saat persiapan mau dibuka. Uji coba dulu, kemudian buka,” sebutnya.
Diakuinya, target tingkat vaksinasi terhadap pelaku wisata bisa tinggi. Pihaknya sudah menghitung kebutuhan vaksin untuk pelaku industri pariwisata di daerahnya.
Pemeriksaan Surat Vaksin dan Rapid Test Acak di Objek Wisata
Sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19, para petugas melakukan pemeriksaan surat vaksin di setiap pintu masuk objek wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran.
Selain itu, petugas juga melakukan rapid test secara acak kepada wisatawan yang tidak dapat menunjukan surat vaksin.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Pangandaran, hasil rapid test acak tersebut tidak satupun ditemukan wisatawan yang reaktif. (R002)