GAMEON  

Remaja Rentan Kecanduan Game Online, Obati di Ponpes Nurul Firdaus Ciamis

Remaja Kecanduan Game Online Ponpes Nurul Firdaus
Foto istimewa ruber.id

BERITA TIPS, ruber.idRemaja Rentan Kecanduan Game Online. Makin pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini membuat perkembangan game online semakin marak.

Sisi negatifnya, kalangan anak dan remaja banyak menjadi korban, akibat kecanduan hingga mengalami gangguan kejiwaan.

Faktanya, saat ini banyak remaja yang mengalami gangguan kejiwaan akibat kecanduan game online.

Hal ini, terlihat di Pondok Pesantren Nurul Firdaus Ciamis. Di mana, sebagian besar santri bina rehabilitasi mental di sini merupakan remaja yang mengalami kecanduan game.

Anak dan Remaja Lebih Rentan Alami Gangguan Kejiwaan

Pimpinan Ponpes Nurul Firdaus Ciamis Dr. Gumilar, S. Pd., MM., menyebutkan, jika membandingkan dengan orang dewasa.

Usia anak dan remaja, lebih rentan mengalami gangguan kejiwaan. Akibat kecanduan bermain game online tertentu.

Sebab, kata Gumilar, usia anak dan remaja memiliki ketertarikan terhadap visual lebih tinggi. Jika di banding kelompok usia lain.

“Anak cenderung menyukai efek gambar dan suara. Dan ini ada dalam permainan game. Jika sudah kecanduan, maka akan timbul halusinasi kinestetik.”

Baca juga:  Bongkar Cerita dan Kemampuan Hero Harley di Mobile Legends

“Misal, ketika mereka memainkan sebuah game dengan audio yang mudah diingat, suaranya akan terus melekat pada anak. Meskipun, game tersebut sedang tidak dimainkan,” jelas ahli hipnotherapy ini kepada ruber.id, Jumat (2/7/2021).

Gumilar menjelaskan, halusinasi kinestetik ini merupakan kondisi di saat anggota badan seseorang bergerak. Seolah-olah, sedang memainkan permainan dalam sebuah ruang.

Gangguan halusinasi seperti ini, kerap dialami para pecandu game online. Baik pada anak, remaja, bahkan orang dewasa.

Gumilar menuturkan, gangguan kejiwaan atau gangguan perkembangan dan gangguan emosi seperti ini. Dapat berdampak pada malas belajar, hingga prestasi anak menjadi menurun.

“Saat permintaan mereka tidak dituruti, mereka biasanya mengamuk dan menunjukkan perilaku eksesif.”

“Perilaku eksesif lainnya akan ditunjukkan remaja saat mengalami gangguan jiwa. Dapat berupa belanja konten-konten yang ditawarkan di dalam game online secara berlebihan.”

“Padahal, harga konten game tersebut dapat mencapai jutaan rupiah,” ungkapnya.

Baca juga:  Akhirnya Metal Slug Awakening Sudah Rilis di Playstore, Bisa Dapet Cuan Juga Loh!

Gumilar mengatakan, proses gangguan kejiwaan ini terjadi saat seseorang memilih konten yang mengandung kekerasan. Atau juga, konten lainnya yang dapat mempengaruhi kejiwaan mereka.

Dari konten tersebut, lanjut Gumilar, remaja dapat memunculkan perilaku agresif. Seperti perubahan emosi, psikis, hingga pikiran. Apalagi, jika remaja tersebut sedang mengalami stres.

“Jadi, ketika hal yang mereka lihat dalam game hanya kekerasan. Maka, mereka bisa melimpahkan emosinya ke sana.”

“Mereka, dengan sendirinya mulai belajar, jika caranya melakukan kekerasan pada orang seperti yang mereka lihat di game,” sebutnya.

Proses Penyembuhan Anak/Remaja Kecanduan Game Online

Gumilar mengatakan, untuk proses penyembuhan para pecandu game online ini. Akan bergantung pada usia dan rentang waktu mengalami gangguan tersebut.

Selain itu, ada faktor lain yang juga mempengaruhi penyembuhan kecanduan game online.

Yaitu, faktor lingkungan sosial, status ekonomi, dan latar belakang pribadi yang menjadi pencadu game online tersebut.

Baca juga:  Hayabusa Akan Masuk META, Revamp Gila-gilaan dari Moonton Mobile Legends!

“Dukungan penuh dari orang tua agar memberikan pengawasan dan pemahaman. Tentang bahaya bermain game online secara berlebihan ini sangat diperlukan.”

“Misalnya, dengan cara memberikan kegiatan fisik kepada anak. Seperti, penyaluran hobi atau kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,” katanya.

Rehabilitasi Mental di Ponpes Nurul Firdaus Akan

Gumilar menyebutkan, jika pihak keluarga atau sekolah tidak bisa membantu menyelesaikan.

Sebaiknya, orang tua membawa anak mereka untuk rehabilitasi mental di Ponpes Nurul Firdaus, Ciamis.

Ponpes Nurul Firdaus asuhan Dr. Gumilar berlokasi di Dusun Panoongan, Desa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

“Bagi orang tua yang ingin merehabilitasi anak yang mengalami kecanduan game online bisa datang langsung ke Ponpes Nurul Firdaus Ciamis.”

“Selain diobati dari kecanduannya, kami akan tempa mental mereka dengan ilmu keagamaan. Sehingga ke depan, mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih berguna bagi agama, nusa dan bansanya,” ujar Gumilar.