PANGANDARAN, ruber.id – Pembangunan jalan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terrealisasi senilai Rp98.6 miliar (Rp98.600.782.000) selama tahun 2020.
Anggaran pembangunan jalan tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Pangandaran dan Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat.
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUTRPRKP) Pangandaran, anggaran dari APBD senilai Rp30.626.802.000.
Jumlah tersebut direalisasikan dalam 20 pekerjaan ruas jalan dengan hasil pekerjaan 25.176 kilometer. Sedangkan Banprov sebesar Rp67.973.980.000 dengan jumlah pekerjaan 18 ruas jalan.
Namun hingga 31/8/2020, Banprov itu baru direalisasikan dalam jumlah pekerjaan 13 ruas jalan dengan hasil 40 kilometer atau baru terserap senilai Rp64.809.458.000.
Kabid Binamarga Dinas PUTRPRKP Pangandaran Nanang Heryanto mengatakan, Banprov untuk pembangunan jalan masih tersisa 5 pekerjaan.
“Ditargetkan selesai berdasarkan kontrak. Pembangunan jalan di tahun 2020 ini terdiri dari dua jenis, hotmik dan rigid,” kata Nanang kepada ruber.id, Rabu (2/9/2020).
Banprov tahun 2020, kata Nanang, terdiri dari kegiatan pembangunan jalan pesisir Pantai Batu Hiu ke Pantai Pangandaran, melalui Karangtirta.
Nanang menyebutkan, APBD Pangandaran juga mengalokasikan dana untuk pengadaan komponen Jembatan Bantarkidang di Desa Cempaka, Kecamatan Cigugur.
Hingga 31/8/2020, alokasi anggaran untuk pembangunan jalan dari APBD dan Banprov terserap sebesar Rp95.4 miliar (Rp95.436.260.000).
“Pekerjaan jalan dari dua sumber anggaran itu tercapai sepanjang 25.216 kilometer ruas jalan di Kabupaten Pangandaran,” sebutnya.
Nanang menerangkan, pembangunan jalan yang terrealisasi dirasa telah berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menjadi penunjang aktivitas warga.
“Sebelum dibangun, akses jalan dari Kecamatan Langkaplancar ke Kecamatan Parigi sekitar 2 jam. Setelah jalan bagus, perjalanan hanya 1 jam saja,” terangnya. (R001/smf)
BACA JUGA: APBD Perubahan 2020 di Pangandaran Naik
